jpnn.com - jpnn.com - Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Balikpapan menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim untuk mencegah peredaran narkoba.
Kepala BNNK Balikpapan Halomoan Tampubolon mengatakan, memerangi narkoba membutuhkan kepedulian dari semua aspek masyarakat.
BACA JUGA: Diimingi Rp20 Juta, Warga Aceh Nekat Bawa 1 Kg Sabu
Termasuk tokoh agama yang berpengaruh bagi umat. Karena itu, pihaknya mendukung keputusan MUI Kaltim membentuk Gerakan Nasional Antinarkoba.
Ketua MUI Pusat, KH Ma’ruf Amin menghadiri deklarasi yang digelar di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Sabtu (4/2).
BACA JUGA: Jangan Sakiti Umat Islam dengan Tuduhan Anti-Pancasila
"Dengan bergabungnya MUI, satgas antinarkoba menunjukkan kepedulian yang tinggi di masyarakat. Nantinya satgas ini akan kami bina tentang pembagian tugas yang akan dilakukan,” katanya.
Pembagian tugas terkait penanganan satgas ketika menemukan warga yang sudah telanjur kecanduan.
BACA JUGA: UBN: Segera Tahan si Biang Kegaduhan ini
“Nanti kami bantu dalam melakukan advokasi," ujar Halomoan.
Dia menjelaskan, Satgas Antinarkoba MUI berkoordinasi dan bekerja sama dengan satgas yang sebelumnya telah dibentuk.
Misalnya, Insano, Duta Antinarkoba dan Satgas Bersinar yang dibentuk di tiap kelurahan.
Satgas ini kemudian ini bergabung dengan penegak hukum, seperti polda, polres, dan BNN.
"Satgas ini berkomitmen untuk berjihad melawan narkoba. Kami harap dengan tambahan satgas ini, bisa menekan pertumbuhan narkoba di Balikpapan. Sehingga kita tak lagi berada di posisi peringkat kedua penyalahgunaan narkoba di Kaltim. Dan pertumbuhan narkoba 0,3 persen bisa kami cegah,” harapnya.
Halomoan menambahkan, daerah yang rawan penyalahgunaan narkoba di Balikpapan adalah Kelurahan Baru (Balikpapan Barat) dan Kelurahan Manggar (Balikpapan Timur).
Terpisah, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi meminta satgas yang terbentuk benar-benar menunjukkan aksi nyata dalam memberantas narkoba.
Sebab, narkoba merupakan persoalan serius yang bisa menghancurkan generasi bangsa.
Apalagi, kondisi geografis Kaltim yang berbatasan dengan Malaysia membuat peredaran narkoba sangat rawan.
"Upayanya bisa menyadarkan umat lewat khotbah yang diberikan kiai dan ulama. Menyelipkan pesan antinarkoba. Karena selama ini masyarakat kurang menganggap narkoba berbahaya dan pesan-pesan yang diselipkan di khotbah mengenai hal itu masih kurang," katanya. (ane/riz/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Please, Jangan Percaya Hoax soal Ahok Polisikan Maruf
Redaktur & Reporter : Ragil