Mulai Muncul Isu, Kunci Jawaban UN Beredar

Rabu, 10 April 2013 – 03:42 WIB
PEKANBARU - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) akan segera digelar. Proses ini akan menentukan nasib seorang siswa, Lulus atau harus mengulang ditahun yang akan datang.

Momen ini biasanya akan menjadi momok yang sedikit menakutnya bagi para siswa yang sudah duduk di kelas akhir.

Tidak mengherankan jika banyak diantara para siswa yang berusaha mencari informasi seperti apa soal yang bakal diujikan pada UN 15 April nanti.

Termasuk juga berusaha untuk mendapatkan kunci jawaban yang sekarang ini sudah mulai berkembang isu beredarnya kunci jawaban soal UN yang akan diujiankan, baik melalui pesan singkat handphone maupun melalui blackberry masanger (BBM).

Bahkan sejumlah siswa sendiri sudah mengetahui seperti apa kode soal yang akan di UN-kan tahun ini. Dimana disebutkan, sistim yang akan diterapkan tidak lagi mengggunakan paket A,B,C dan D. Tetapi langsung menggunakan kode batang atau yang disebut dengan sistim barkot.

Menyikapi persoalan ini, Kepala Bidang Pengembangan Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal kepada Riau Pos (gRUP jpnn), Selasa (9/4) mengatakan, meminta kepada para siswa untuk tidak mempercayai kebenaran kunci jawaban yang beredar pesan singkat melalui handphone dan Blackberry tersebut.

"Kita minta kepada semua siswa jangan pernah untuk mempercayai kunci jawaban yang dikirim melalui Handpone itu. Karena soal yang akan diujikan kepada setiap siswa tidak ada yang sama. Sistim yang digunakan tidak lagi memakai paket, tetapi memakai sistim barkot (kode batang)," ungkapnya.

Jika di dalam satu ruangan ada 20 orang siswa tambah Abdul Jamal, maka akan ada 20 lembar soal, yang di dalamnya tidak ada soal yang disamakan dengan siswa lainnya.

Semuanya akan dibuat dalam versi yang berbeda.  "Makanya kita mengingatkan kepada anak-anak semua jangan percaya dengan kunci jawaban yang sudah beredar itu," katanya mengingatkan.

Di sisi lain dia menambahkan, untuk menjaga kelancaran pelaksanaan UN, seperti pada tahun tahun sebelumnya, setiap dua sekolah akan dikawal oleh satu orang polisi yang memakai pakaian bebas. Khususnya daerah-daerah yang dianggap rawan maka satu sekolah akan di kawal oleh satu orang anggota polisi.(lim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Kurikulum 2013, ARP Longmarch ke DPR

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler