jpnn.com - Presiden Sudan, Omar al-Bashir memerintahkan pembebasan semua tahanan politik yang ditahan di negara itu pekan ini. Perintah itu dikeluarkan beberapa minggu setelah penangkapan massal dalam tindakan keras terhadap protes anti-pemerintah.
Ratusan aktivis oposisi, pemimpin, dan pemrotes ditangkap Januari lalu oleh agen keamanan untuk mengekang demonstrasi yang meletus karena kenaikan harga pangan, termasuk roti.
BACA JUGA: Polri Pastikan Indonesia dan Sudan tak Sepakati Kirim TKI
"Presiden Omar al-Bashir mengeluarkan keputusan untuk membebaskan semua tahanan politik yang ditahan di seluruh negeri," kata kantor berita resmi Suna seperti dimuat ulang The Guardian.
"Keputusan itu bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan harmoni di antara semua partai politik untuk menciptakan lingkungan yang positif untuk mencapai tujuan nasional," katanya.
BACA JUGA: Prajurit TNI Sumbang 40 Hewan Kurban di Sudan
Penangkapan Januari terjadi setelah protes sporadis meletus di ibukota Khartoum dan beberapa kota lain di Sudan setelah harga roti lebih dari dua kali lipat.
Beberapa aktivis kemudian dibebaskan tetapi banyak yang tetap ditahan, termasuk pemimpin oposisi atas Khaled Omar dari partai Kongres Sudan dan Mokhtar al-Khatib.
BACA JUGA: Serda Mila, Prajurit TNI di Sudan Pakai Bahasa Isyarat agar tak Dilempar Batu
Sina tidak mengatakan berapa banyak tahanan akan dibebaskan dan tidak mengidentifikasi mereka yang akan dibebaskan. (mel/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasukan TNI Gelar Salat Idulfitri di Sudan
Redaktur & Reporter : Adil