jpnn.com, JAKARTA - Polri mengungkap jaringan perdagangan orang dari Indonesia ke Sudan. Dari kasus ini, sudah ada 75 WNI yang dikirim secara ilegal.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, masyarakat harusnya lebih jeli dalam hal pengiriman pekerja ke luar negeri.
BACA JUGA: Polisi Tangkap Dua Agen TKI Ilegal di Batam
Pasalnya, Indonesia tak ada kerja sama dengan Sudan dalam hal pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
"Sudan adalah daerah yang tidak kerja sama mengirimkan TKI. Setahu saya hanya beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Arab, Hong Kong,” kata dia di Mabes Polri, Senin (19/3).
BACA JUGA: Prajurit TNI Sumbang 40 Hewan Kurban di Sudan
Jendera bintang dua ini juga mengatakan, dalam kasus ini pihaknya masih mendalami beberapa unsur seperti pelaku, korban dan modus beraksinya.
“Kami lihat apa betul orang ini dijadikan korban ada dieksploitasi atau diperjualbelikan secara fisik ini perlu diantisipasi termasuk dengan memalsukan identitas," urai dia.
BACA JUGA: Serda Mila, Prajurit TNI di Sudan Pakai Bahasa Isyarat agar tak Dilempar Batu
Soal keadaan korban, Setyo mengaku belum mengetahui secara pasti. Menurut dia, para korban kemungkinan ditampung dalam tempat penampungan terlebih dahulu.
"Biasanya dia dimasukkan dalam shelter dahulu untuk diminta keterangan. Kepulangannya secepatnya tapi kan lihat proses dahulu," ujar Setyo.
Subdit TPPO Ditipidum Bareskrim Polri sebelumnya mengungkap kasus ini. Dari hasil penyelidikan Bareskrim, selama bekerja, korban tidak digaji, mendapat perlakukan kasar dan pelecehan seksual.
Hingga kemudian korban kabur dan melaporkan kepada KBRI Sudan. Polisi pun melakukan pengejaran pelaku.
Dua orang pelaku telah ditangkap Bareskrim Polri. Tersangka pertama bernama Budi Setyawan ditangkap di Condet, Jakarta Timur, Sabtu (17/3).
Kemudian, Mohamad Al Ibrahim sebagai agen dari Suriah yang berada Jakarta Selatan, Minggu (18/3). (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasukan TNI Gelar Salat Idulfitri di Sudan
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan