Mulai Respon Rencana Kenaikan BBM

Senin, 27 Oktober 2014 – 17:41 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun cukup signifikan pada perdagangan perdana pasca pengumuman kabinet Jokowi – JK. Pada penutupan perdagangan sore ini (27/10), IHSG terkikis 48,776 poin (0,96 persen) ke level 5.024,292 dan indeks LQ45 tergerus 11,208 poin (1,32 persen) ke level 851,342.

Frekuensi transaksi perdagangan reguler hari ini mencapai 168.069 kali dengan volume sebanyak 2,660 miliar saham atau setara Rp 3,159 triliun. Sebanyak 202 saham turun dan hanya 94 saham berhasil naik. Selebihnya stagnan.

BACA JUGA: Kementerian BUMN Rombak Jajaran Komisaris PT PPA

Saham-saham berhasil mengalami kenaikan nilai tertinggi (top gainers) antara lain, HM Sampoerna (HMSP) naik 750 (1,07 persen) ke level 70.750. Samudera Indonesia (SMDR) naik 450 (5,71 persen) ke level 8.325. Multi Prima Sejahtera (LPIN) naik 200 (3,17 persen) ke level 6.500. ABM Investama (ABMM) naik 175 (6,54 persen) ke level 2.850.

Sebaliknya, saham-saham mengalami penurunan nilai paling dalam (top losers) di antaranya, Delta Djakarta (DLTA) turun 1.000 (0,25 persen) menjadi 402.000. United Tractors (UNTR) turun 700 (3,97 persen) menjadi 16.950. Unilever (UNVR) turun 550 (1,80 persen) menjadi 30.050. Matahari Department Store (LPPF) turun 550 (3,47 persen) menjadi 15.300.

BACA JUGA: Manfaatkan Gas Bumi, PGN Gandeng PJB

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo sekitar 15 menit jelang penutupan menyatakan, IHSG memang sudah sulit diselamatkan pada perdagangan hari ini. Sebab, level support di 5.050 sudah terlewati. ”IHSG bakal ditutup dengan sinyal negatif,” ungkapnya, sore ini.

Dari saham-saham yang turun, menurutnya, terlihat bahwa pasar sudah mulai merespon kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. ”Yang turun saham – saham terkait inflasi dan saham – saham terkait daya beli,” terusnya.

BACA JUGA: Petikemas via Terminal Berlian Diprediksi Tembus 1 Juta Teus

Berkaitan dengan kabinet yang diumumkan, kata Satrio, sudah harus dilihat realitanya bahwa kualitasnya seperti itu. Yang terpenting, kata dia, pembuktian saat bekerja dan ketika tidak sesuai ekspektasi tinggal diganti.(gen/fal)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin Tim Ekonomi Kabinet Kerja Sesuai Ekspektasi Pasar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler