jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah akan menerapkan penyaluran subsidi elpiji 3 kg secara tertutup pada 2020.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto menjelaskan, dalam distribusi tertutup tersebut, subsidi tidak langsung dimasukkan ke dalam harga elpiji 3 kg seperti saat ini.
BACA JUGA: Dompet Pak Ignasius Jonan Ketinggalan di Pesawat
Nanti elpiji melon itu dijual dengan harga keekonomian dan diberikan langsung kepada masyarakat yang berhak mendapatkan melalui kartu.
BACA JUGA: Dilema Bisnis Pertamini: Ilegal, Tetapi Dibutuhkan Masyarakat
BACA JUGA: PascaLebaran, Pertamina Tingkatkan Penyaluran Gas Elpiji
Kartu tersebut bakal diisi saldo dengan besaran nominal yang telah ditentukan.
’’Sedang ada pembahasan lebih lanjut soal ini. Namun, Insyaallah tahun depan diterapkan,’’ ujar Djoko, Jumat (21/6).
BACA JUGA: Momen Lebaran Dongkrak Penjualan LPG Hingga 21 Persen
Dia menyatakan, penerapannya dilakukan secara bertahap sehingga belum bisa serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Lewat distribusi tertutup, penyaluran elpiji akan lebih tepat sasaran. Selain itu, beban terhadap keuangan negara dapat berkurang sehingga APBN lebih sehat.
’’Kami mengurangi subsidi uangnya. Kalau orang miskinnya turun, berarti besaran subsidinya turun,’’ terangnya.
Dulu mekanisme itu juga dilakukan saat penerapan konversi minyak tanah ke elpiji 3 kg.
’’Waktu itu kan elpjiji juga bertahap. Pakai metode itu saja,’’ tuturnya.
Kementerian ESDM dalam rapat pagu anggaran 2020 menetapkan volume elpiji bersubsidi untuk tahun depan dialokasikan 7 juta metrik ton.
Jumlah tersebut naik jika dibandingkan dengan 2018 dan 2019. Dari sisi penyaluran, Djoko yakin bakal lebih tepat sasaran. (vir/ell/c14/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Pemuda di Pondok Gede Gagal Curi 10 Tabung Gas 3Kg
Redaktur & Reporter : Ragil