jpnn.com, JEMBRANA - Rencana pasangan suami istri (pasutri) Munasik (49) dengan Susiati (29) yang tengah hamil tua untuk mudik lebih awal berujung duka. Bayi dalam kandungan yang mereka tunggu-tunggu ternyata lahir lebih cepat dari perkiraan.
Yang membuat mereka terpukul, jabang bayi yang baru dilahirkan meninggal dunia. Proses persalinannya berlangsung di Kapal Motor Penumpang (KMP) Pelangi Nusantara yang sedianya menyeberangkan pasutri asal Desa Darungan, Tanggul, Jember itu dari Gilimanuk di Bali menuju Ketapang di Banyuwangi, Selasa (29/5).
BACA JUGA: Istri Mengaku ke Suami Telah Berindehoi 10 Kali dengan PIL
Pasutri yang tinggal di Jalan Kargo, Denpasar itu berangkat menuju kampung halamannya di Jember dengan menumpang bus. Setelah sampai di Pelabuhan Gilimanuk, mereka lantas naik KMP Pelangi Nusantara.
Saat kapal yang dinakhodai Winda itu menunggu waktu berangkat, Susiati yang sedang hamil tujuh bulan mencari toilet dengan diantar suaminya. Karena Susiati lama di dalam toilet, Munasik lalu bertanya ke istrinya.
BACA JUGA: Keruk Sampah di Kali, Temukan Mayat Bayi
"Saat perjalanan diatas bus istri saya mengeluh sakit perut. Waktu mencari toilet saya antar dan karena lama saya curiga. Setelah saya tanya dia bilang melahirkan," ujar Munasik.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan kepada awak kapal yang kemudian menghubungi supervisor ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Rudi. Pihak kesehatan pelabuhan lantas melakukan pertolongan pertama.
BACA JUGA: Mayat Bayi Ditemukan Dalam Kantong Plastik
Namun, bayi yang lahir prematur itu sudah tak bernyawa ketika petugas kesehatan datang. Selanjutnya, Susiati dan bayinya dibawa ke Puskesmas Gilimanuk.
"Ibu dan bayinya yang meninggal masih diperiksa tim medis," ujar Kasatreskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai.(rb/nom/mus/mus/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ayo Ngaku, Siapa Buang Bayi di Sudut Masjid?
Redaktur & Reporter : Antoni