jpnn.com, JAKARTA - Saat ini dunia bisnis tengah masuk ke dalam cara kerja baru, yang memungkinkan bekerja dari mana saja sepanjang terhubung dengan internet.
Hal itu menyebabkan jaringan perusahaan menjadi sangat fleksibel karena karyawan dan kantor cabang dapat terkoneksi ke internet secara langsung, tanpa melewati jaringan di kantor pusat.
BACA JUGA: Digerebek Polisi, Ibu Muda Kabur Lewat Gang, Bukan Perempuan Sembarangan
Fleksibilitas tersebut membawa konsekuensi lain yaitu malware lebih mudah menyusup, seiring banyaknya koneksi internet langsung di dalam jaringan.
Trafik internet dari berbagai sumber harus bisa dikontrol dan diatur secara terpusat, salah satunya dengan menerapkan solusi Cisco Umbrella untuk meningkatkan keamanan jaringan.
BACA JUGA: Imbauan Tegas Polisi kepada Seorang Ibu Muda, AKP I Made: Jangan Puas Diri
Direktur Hybrid Infrastructure Services Business PT Multipolar Technology Tbk Yohan Gunawan mengungkapkan, banyaknya trafik internet yang tidak menggunakan jaringan perusahaan mempersulit tim IT dalam melindungi data perusahaan, mengontrol aktivitas internet dan mengamankan perangkat yang digunakan.
“Ini kami alami sendiri, sehingga akhirnya kami putuskan untuk implementasi Cisco Umbrella. Cisco Umbrella mencegah akses ke situs atau malware berbahaya meski karyawan bekerja dari luar kantor, sehingga kemungkinan jaringan terserang menjadi jauh berkurang,” kata Yohan.
BACA JUGA: Cara Mendapatkan Jaringan Internet yang Tepat untuk WFH
DNS-layer security pada Cisco Umbrella secara terpusat akan mendeteksi sistem dari setiap karyawan yang berpotensi diserang, meningkatkan visibilitas, melindungi pengguna di dalam dan di luar jaringan perusahaan dengan menghentikan ancaman pada port dan protokol, bahkan sebelum ancaman masuk ke dalam jaringan dan endpoint.
Cisco Umbrella akan merekam log aktivitas internet untuk menentukan kategori dari tipe ancaman keamanan atau konten web, apakah akan diblokir atau diizinkan lewat.
Yohan menjelaskan, serangan siber sering menyerang perusahaan dalam bentuk ransomware yang memaksa untuk membayar sejumlah uang sebelum mendapatkan kembali akses ke berkas atau sistem komputer.
Akibatnya informasi sensitif bisa hilang dan proses bisnis terganggu.
“Ini riskan sekali. Sekarang kami monitor seluruh trafik internet karyawan dengan Cisco Umbrella, kami lakukan filter konten web, kami pantau dan blokir aplikasi dan URL yang mencurigakan,” jelas Yohan.
Cisco Umbrella merupakan bagian dari solusi Secure Access Service Edge (SASE) yang menggabungkan beberapa fungsi Connectivity, Security dan Identity di lokasi yang terdistribusi sehingga memudahkan visibility, menerapkan policy dan mengintegrasikan dengan perangkat keamanan lainnya.
Tim Threat Intelligence Cisco yaitu Talos setiap harinya melakukan riset, analisis dan update terhadap vulnerability di seluruh dunia. Talos juga dapat diintegrasikan ke setiap solusi security dari Cisco.
Pemanfaatan Cisco Umbrella memberikan berbagai keunggulan seperti melindungi pengguna dan perangkat roaming tanpa perlu terhubung ke jaringan kantor atau VPN.
Kemudian mendeteksi dan memblokir jenis-jenis baru serangan siber secara cepat dan mudah, bahkan sebelum terkoneksi ke internet atau mencapai jaringan dan endpoint.
Mengurangi risiko dengan alert sedini mungkin dan mencatat semua aktivitas DNS sehingga potensi ancaman mudah ditelusuri dan ditindaklanjuti.
Meningkatkan kinerja internet dan menjamin kelancaran lalu lintas jaringan.
“Cisco Umbrella sangat cocok bagi perusahaan dengan banyak cabang dan pekerja mobile untuk memproteksi akses ke situs yang tidak aman, baik di dalam maupun luar jaringan kantor,” tutup Yohan. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Multipolar Technology Dorong Digitalisasi Bisnis
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha