jpnn.com, SUMATERA BARAT - Anggota DPR RI Dapil Sumbar II Mulyadi menuturkan dalam membangun Sumbar diperlukan semangat kebersamaan antarpemimpin dengan masyarakat.
Dibutuhkan pula peran maksimal baik dari eksekutif maupun legislatif.
BACA JUGA: Doa dan Dukungan untuk Pak Mulyadi Terus Mengalir
Selain itu, ada prinsip kepemimpinan tungku tigo sajarangan, yakni keterlibatan pemimpin adat dan ulama dalam kebijakan pembangunan wilayah Minang.
Mulyadi ingin prinsip tersebut terlaksana dengan baik, sehingga semua elemen masyarakat ikut terlibat dalam proses pembangunan.
BACA JUGA: Hasil Kerja Pak Mulyadi Banyak Dirasakan Warga Sumbar
Masyarakat juga harus mendukung setiap perencanaan program kerja yang telah dibuat sebelumnya. Sebab, tanpa dukungan dari berbagai pihak sebuah program kerja tidak akan terealisasi dengan baik.
"Semua pihak harus terlibat untuk berkontribusi memajukan Sumbar, dari masyarakat, wakil rakyat hingga jajaran pemerintah harus bersatu berjuang bersama untuk memajukan daerah kita,” ucapnya.
BACA JUGA: Pak Mulyadi Beri Bantuan Tenaga Medis Covid-19 di Perbatasan Sumbar-Sumut
Namun demikian, tugas utama tetap ada pada eksekutif atau pemerintah, sebagai pemegang anggaran. Karena menurutnya eksekutif harus mampu menemukan cara tersendiri agar bisa menjalankan program pembangunan.
Pemerintah daerah juga mesti lebih kreatif dan inovatif lagi dalam pengelolaan keuangan daerah. Artinya tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Mulyadi juga akan terus berjuang untuk menarik dana investasi pembangunan dari pemerintahan pusat mulai dari kementerian hingga DPR RI. Hal itu untuk menunjang percepatan pembangunan Sumbar.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBD kita untuk melakukan pembangunan. Pemimpin harus inovatif dan kreatif agar pembangunan tak hanya mengandalkan APBD,” tandas Mulyadi.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy