Mulyadi Yakin Koalisi Jokowi Ingin Menjebak Gerindra

Kamis, 04 Juli 2019 – 20:43 WIB
Gerindra. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Gerindra Mulyadi berharap partainya mengambil posisi di luar pemerintahan atau menjadi pihak oposisi setelah rangkaian Pilpres 2019 berakhir. Menurut dia, penting dan strategis bagi Gerinda untuk mengambil posisi sebagai oposisi pemerintahan Jokowi - Ma'ruf.

Menurut dia, Partai Gerindra bukan hanya tempat perjuangan elite dalam memberikan kontribusi untuk bangsa. Namun, partai berlambang kepala Burung Garuda itu menjadi harapan dan tempat perjuangan bagi pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

BACA JUGA: Pertemuan Jokowi - Prabowo Sebaiknya Dipercepat

"Para pendukung sudah memberikan pengorbanan yang tidak kecil. Materi, tenaga, dan nyawa. Elite Gerindra harus menjaga dan menghormati itu," tulis Mulyadi dalam keterangannya, Kamis (4/6).

Lagi pula, lanjut dia, proses bernegara harus berjalan dengan mekanisme yang sehat. Sebab itu peranan oposisi yang berfungsi dalam mengawasi jalannya pemerintahan, harus diperkuat.

BACA JUGA: Jokowi Siap Bertemu, Arsul Sani: Sekarang Tergantung Prabowo

"Partai Gerindra harus mengambil peranan itu sebagai bagian pengabdian dengan cara mengawal proses bernegara," ungkap dia.

BACA JUGA: Luhut Persilakan Gerindra & PKS di Luar Pemerintahan, asalkan Bukan Oposisi Hoaks

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Sekjen PPP Soal Penambahan Anggota Koalisi Jokowi - Maruf

Gerindra, kata dia, harus menyelamatkan masa depan partai di Pemilu 2024. Salah satunya dengan menghormati perjuangan dan pendukung militan Prabowo dan Sandiaga dengan istikamah berjuang dalam formasi oposisi. Para pendukung Gerindra, diyakini Mulyadi, menginginkan partai berada di luar pemerintahan.

"Jangan pernah mau hanya dibarter dengan posisi jabatan, tetapi menghancurkan masa depan," lanjut dia.

Mulyadi menuturkan, Gerindra harus berhati-hati menyikapi ajakan untuk bergabung ke koalisi pemerintah. Bisa saja, ajakan tersebut strategi agar elektabilitas Gerindra tidak menguat di Pemilu 2024.

"Keinginan koalisi pendukung pemerintah untuk mengajak bergabung, buat saya adalah strategi untuk mengubur masa depan Partai Gerindra di tahun 2024, karena hilangnya kepercayaan pendukung militan Pak prabowo, Pak Sandi dan Partai Gerindra," pungkas dia. (mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Andre Gerindra Yakini Prabowo Masih Bisa Maju di Pilpres 2024


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler