Munarman: SBY Antek Amerika

Selasa, 17 Juni 2008 – 11:04 WIB
Munarman di Polda Metro Jaya. Foto: Agus Srimudin/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Panglima komando laskar Islam, Munarman, menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai antek AmerikaPernyataan itu ditegaskannya kepada Jawa Pos National Network (JPNN), setelah pemeriksaan lanjutan dirinya atas insiden Monas 1 Juni, di ruang Sat Kamneg Polda Metro Jaya, Senin (16/6).

"Saya tidak mau jawab semua pertanyaan penyidik karena saya akan beberkan di pengadilan

BACA JUGA: Alihkan Ketergantungan Pupuk Bersubsidi

Nanti di pengadilan bisa dibuktikan siapa yang melakukan kekerasanIni 'kan kehendak Presiden SBYKan sehari setelah peristiwa Monas, presiden ngomong negara tidak boleh kalah, harus diproses hukum
Artinya, ini kehendak SBY, jika dia punya negara dan tak mau dikalahkan, dan punya bukti kuat, SBY merasa benar membela Ahmadiyah, silahkan kita ke pengadilan," tantang Munarman usai pemeriksaan lanjutan oleh penyidik AKP Paiman, sebelum masuk kembali ke ruang tahanan di Direktorat Narkoba, Polda Metro Jaya.

Tantangan Munarman itu karena dia merasa pembelaan untuk akidah Islam merupakan perintah dan skenario Allah Swt"Musuh kita ini SBY, AKKBB (aliansi itu kaki tangan AmerikaIndikasinya itu tadi, orang yang mengaku kiai pembawa orang-orang aksi di Monas waktu itu menipu orang-orang yang dibawanyaRencananya, orang-orang dari Majalengka, Cirebon, Jawa Barat itu diiming-imingi jalan-jalan ke DufanTernyata dibawanya ke MonasSebenarnya sekitar setahun atau dua tahun lalu, dia diajak jalan-jalan ke Amerika, 'kan kedutaan Amerika yang membiayainyaSBY itu antek Amerika nomor satu, makanya yang lain seneng, ga ada urusan kita mau dihukum mau diapakan sama dia," cetus jebolan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Palembang tersebut.

Terkait penyidikan lanjutan kemarin, Mumarman kembali dicecar 33 pertanyaan oleh penyidikJadi, total pertanyaan untuk Munarman sejak penyerahan diri ada 62 pertanyaan"Yang saya jawab mungkin cuma empat pertanyaanSisanya saya akan jawab di pengadilanPertanyaan yang saya jawab antara lain tentang kronologis aksi di MonasSaya jawab singkat, saya katakan kami kumpul pertama di masjid Istiqlal, lalu peristiwa itu terjadi di Monas sekitar pukul satu siang," tukasnya.

Syamsul Bahari, salah seorang Tim Pembela Munarman kepada pers mengatakan, Munarman dimintai keterangan sebagai tambahan dari keterangan sebelumnyaMunarman juga diminta jadi saksi Habib Rizieq"Dia akan memberikan keterangan di pengadilan nanti, jadi bukan menolak menjawab pertanyaan penyidikIni soal hak ya, setiap orang yang disangka dan diminta memberikan keterangan berhakMenurut KUHAP, setiap orang berhak memberikan keterangan di pengadilan," tegas dia.

Seperti dijelaskan Munarman, Syamsul menjelaskan bahwa orang-orang yang dibawa kiai dari Majalengka, H Maman, merupakan orang-orang yang akan diajak ke Dufan"Kami punya saksinya dari Majalengka jugaTapi saksi sengaja belum kami munculkan karena takut difitnah dan diintimidasi," cetusnya, didampingi sejumlah pengacaranya belasan diantara sekitar 60 advokat yang membela Munarman itu, ialah Syamsul Bahri Radjam SH, Zen Smith SH, Nazori Doak Achmad SH, Lukmanul Hakim SH, Unggul Cipta SH, Bambang Heriyanto SH, Afdhal Muhammad SH, Ahmad Alwi SH, Eka Rahendra SH, Robi Anugerah Marpaung SH, M Fadhil SH, M Arief SH, A Ardiyansyah B SH, Kontrar Nazwar SH, dan Mudarwan Yusuf SH MH

Lukmanul Hakim, tim pengacara Munarman lainnya meminta polisi segera memburu tersangka dari pihak AKKBB"Sesuai statemen Kapolri Jenderal Sutanto ketika hiring di komisi III DPR, bahwa AKKBB mencari masalahSaudara Munaman juga minta Polri melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap koordinator AKKBBMunarman minta ada perlakuan hukum yang sama terhadap AKKBB, dan juga terhadap orang yang mengacungkan senjata api, dia harus dikenakan UU Darurat, nomor 12 tahun 1951, karena sudah jelas orang tersebut memakai atribut seperti AKKBBKami minta polisi menangkap orang tersebut dan menyatakan DPO, bila perlu dicekal, juga kepada koordinator AKKBB, agar mereka tak melarikan diri, karena kami tahu mereka itu adalah antek-antek Amerika," bebernya.

Sayang, ketika koran ini mengkonfirmasi Juru Bicara Kepresidenan Andi Alfian Malarangeng via telepon selulernya nomor 08121012xxx dan 0816851xxx, baik di hubungi telepon maupun di SMS (pesan singkat) juga tak dibalasHingga berkali-kali dicoba dihubungi kembali tetap tak ada jawaban dan tak diangkat.(gus/rie/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler