Munaslub Diintervensi, Begini Sikap Akbar Tandjung

Senin, 16 Mei 2016 – 11:37 WIB
Akbar Tandjung. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - NUSA DUA – Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung menyatakan sedih melihat perkembangan Munaslub partai berlambang pohon beringin ini yang masih kental dengan intervensi penguasa dalam menentukan calon ketua umum Golkar ke depan.

“Saya dengar dan rasakan ada campur tangan pemerintah dalam menentukan siapa yang akan menjadi ketua umum. Ini yang buat saya sedih melihat partai yang hampir hancur ketika tumbangnya rezim orde baru dan mampu bertahan, kini kondisinya seperti ini,” kata Akbar, di sela-sela munaslub di Nusa Dua, Bali, Senin (16/5).

BACA JUGA: KPK Periksa Mantan Kepala BPKP Jabar

Semula, lanjut mantan ketua umum Golkar ini, dia mendukung Airlangga Hartarto. Tapi karena terjadi polarisasi kekuasaan terhadap calon ketua umum maka menguat dua nama yakni Setya Novanto dan Ade Komarudin.

“Terbentuk polarisasi, Novanto didukung Joko Widodo melalui Luhut Pandjaitan, sedang Akom didukung oleh Jusuf Kalla untuk jadi ketua umum. Campur tangan seperti ini seharusnya tidak terjadi agar pemilik suara bisa menentukan pilihannya berdasar visi misi, rekam jejak, PDLT, dan latar belakang profesi. Intinya harus objektif," imbuhnya.

BACA JUGA: Yuk, Investasi Properti dengan KPR BCA Terbaru, Lebih Menguntungkan

Menyikapi adanya indikasi intervensi terhadap munaslub untuk kepentingan individu-individu yang saat ini berkuasa, sebagai kader Akbar menegaskan akan tetap melakukan perlawanan politik sampai Golkar ini benar-benar pulih dari kepentingan individu kekuasaan.

“Saya akan tetap melakukan perlawanan politik terhadap pihak-pihak yang memanfaatkan Golkar untuk urusan pribadi. Saya tidak rela Golkar hanya diperalat oleh mereka,” katanya mantan Ketua DPR ini.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Ini Dia Calon Kuat Kabareskrim Baru

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gawat! Hak Suara Mereka Terancam Tak Dihitung di Munaslub


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler