Muncul Kepercayaan Bahwa Miras Dicampur Air Zam-Zam Bisa Masuk Surga

Minggu, 15 November 2015 – 11:09 WIB
Ilustrasi. RADAR SURABAYA

jpnn.com - BAGI kaum muslim, larangan meminum minuman keras (miras) dan sejenisnya adalah mutlak! Namun bagi pria asal Kedung Cowek sebut saja Donjuan, 45, selalu ada akal dan siasat untuk melanggengkan hobinya meminum miras. Salah satunya adalah mencampur miras itu dengan air zam-zam.

Parahnya, pihak keluarga dan masyarakat sekitar rumah Donwori percaya saja bila bir, cukrik atau miras jenis lain yang dioplos dengan air zam-zam itu otomatis akan menjadi halal dan boleh diminum. 

BACA JUGA: Mau Lihat Wajah Polisi Gadungan Bonyok Dihajar Massa? Nih Fotonya

Bahkan, pengikut aliran Donjuan ini makin banyak. Setiap malam Jum’at legi, Donjuan dan teman-temannya melakukan ritual minum minuman keras yang dicampur dengan air zam-zam tersebut. 

”Entah setan apa yang merasuki pikiran suami saya itu. Saya memutuskan berpisah ini karena takut suami saya ditangkap polisi. Memang selama ini, dia masih aman-aman saja,” kata istri Donjuan sebut Karin, 40, ketika sidang gugatan cerai pertamanya digelar di Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Jalan Ketintang Madya, Jumat (13/11).

BACA JUGA: Kasihan.. Bangun Tidur, Mahasiswi Ditodong Pisau

Kendati demikian, Karin mengaku tidak berani terlalu menyalahkan suaminya seratus persen. Sebab, Karin dan keluarganya sempat mendukung kebiasaan Donjuan yang hobi mabuk-mabukan itu. Karin dan keluarnya juga sempat percaya dengan keyakinan Donjuan bahwa minum bir dosis rendah dicampur air zam-zam bisa membuatnya masuk surga. 

Selain itu, kepercayaan lain yang mereka yakini adalah miras oplosan air zam-zam itu bisa membuat penyakit-penyakit di dalam tubuh seperti kolesterol, diabetes, jantung, kanker dan lain sebagainya akan hilang. 

BACA JUGA: Mencekam! Polri versus TNI Baku Tembak, Banyak Yang Terluka

”Suami saya itu dulu punya penyakit jantung koroner. Tapi setelah setiap bulan melakukan ritual minum bir dicampur dengan zam-zam, penyakitnya memang jadi sembuh. Itu yang membuat kami sempat percaya,” ucap Karin. 

Karena saking percayanya itu, Karin dan keluarganya justru menyediakan sarana untuk keperluan minum bir dicampur air zam-zam itu bagi Donjuan dan teman-temannya. 

Dari mulai mancarikan air zam-zam di kawasan Masjid Ampel, sampai menyediakan tempat di rumah untuk kegiatan minum-minum tiap malam Jumat legi. ”Biasanya juga ada kembang tujuh rupa plus sesajennya,” imbuhnya.

Karin mengaku tak tahu darimana asal muasal Donjuan memiliki pemikiran demikian. Namun yang pasti, kata ibu dua anak itu, penganut keyakinan Donjuan itu kian banyak. Terutama di lingkungan teman-teman dan tetangganya di sekitar Kedung Cowek. Tidak hanya dewasa, namun juga kalangan remaja. ”Itu karena suami saya selalu bilang kalau minum miras itu halal kalau sudah dicampur dengan air zam-zam,” tandasnya. 

Awalnya, Karin dan keluarganya tidak mempermasalahkan kebiasaan Donjuan tersebut. Toh, pesta minum miras ditambah air zam-zam itu hanya dilakukan sebulan sekali. Sebab, Donjuan yang bekerja sebagai satpam sering kerja shif hingga 24 jam. 

Namun, Karin mulai sadar bila yang namanya bir tetap haram meski dicampur dengan apapun ketika tidak sengaja dia mendengar Donjuan menelepon sahabatnya di Malaysia. ”Saya shock banget waktu suami bilang ke temannya kalau minum bir dicampur zam-zam itu cuma untuk mengelabuhi saya dan keluarga supaya dia bisa dibolehkan minum minuman keras,” jelasnya. 

Sebelum menikah dengan Karin pada 1990, Donjuan dikenal sebagai bos geng pemabuk di lingkungannya. Tapi setelah menikah, dia mengaku akan berubah karena orang tua Karin meminta supaya Donjuan berhenti minum miras kalau mau menikahi anaknya. 

”Ternyata, dia hanya berhenti (minum miras) setahun. Kemudian, dia akal-akalan bilang kalau minum miras halal kalau dicampur air zam-zam. Anehnya, saya, orang tua dan semua keluarga bahkan orang sekampung percaya saja,” ungkap Karin seraya geleng-geleng kepala. Tapi, ia kini tak mau dibodohi suaminya itu memutuskan untuk menggugat cerai karena merasa bersalah kepada orang tua dan masyarakat. (umi*/jay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Biadab... Tiga Pemuda Gilir Pelajar MTs di Tengah Tegalan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler