Muncul Varian Omicron di Negara Tetangga, Ganjar Langsung Minta Deteksi Dini di Jateng

Selasa, 30 November 2021 – 21:23 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo di kantornya. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan sampai saat ini belum terdeteksi adanya varian baru Covid-19 di Jawa Tengah.

Meski demikian, dia tetap meminta semua pihak waspada dan tidak boleh menyepelekan.

BACA JUGA: Potensi Gelombang Ketiga Covid-19 Besar, Begini Analisis Ahli Epidemiologi

"Saya minta setiap ambil sampel kita langsung bawa sampelnya untuk dites dengan whole genome sequencing. Kenapa menjadi penting karena ini bisa menjadi deteksi sejak dini. Alhamdulillah, sampai akhir kemarin hasil tes semua varian yang ditemukan masih delta, yang baru belum ditemukan," kata Ganjar saat ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Ganjar menjelaskan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sudah diminta tidak berhenti mengambil sampel secara random untuk dites whole genome sequencing.

BACA JUGA: Protokol Omicron

"Kami sudah punya alat sendiri, sudah beli sendiri. Jadi saya minta untuk diambil sampel-sampel secara random dan terus-menerus. Tidak boleh berhenti sehingga nanti diharapkan kita bisa membantu deteksi (varian baru) secara dini," jelasnya.

Terkait potensi masuknya varian baru Covid-19, Ganjar mengapresiasi kepada pemerintah pusat yang sudah melakukan langkah pencegahan.

BACA JUGA: Angin Segar untuk Penanganan Varian Omicron, Semoga Berhasil

Misalnya tidak menerima tamu, kawan, dan mungkin juga keluarga dari daerah atau negara-negara tertentu yang terdapat varian baru.

"Ini tentu saja cara pencegahan yang sangat bagus. Saya berterima kasih kepada pemerintah pusat," katanya.

Pencegahan lain yang harus dilakukan adalah memperketat seluruh pintu masuk dan tidak boleh ada demoralisasi di sana. Mulai dari bandara sampai pelabuhan keluar-masuk harus melalui satu pintu yang diawasi dengan ketat. 

"Mohon maaf karena ini pernah terjadi sehingga jangan sampai ada orang keluar dari airport dan pelabuhan dari pintu belakang, semua harus lewat pintu depan.

Kalau ini bisa dijaga, insyaallah kita bisa menjaga agar varian baru tidak masuk ke kita karena ini rentan sekali. Kita harus siaga dan tidak boleh meremehkan," katanya.

Untuk diketahui, WHO dalam keterangan resminya, Selasa (9/11/2021) menyebutkan bahwa varian baru B.1.1.529 Omicron ini memiliki sejumlah besar mutasi dan beberapa di antaranya mengkhawatirkan.

Varian B.1.1.529 teridentifikasi pada 10 kasus di tiga negara, yakni Afrika Selatan, Inggris dan Skotlandia.

Sejumlah peneliti juga menyebutkan bahwa varian Omicron lebih menular 500 persen daripada varian Delta yang pernah merebak di Indonesia. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler