Mundur dari Golkar, Eks Ketua DPRD Kaltim Bergabung dengan Gerindra

Jumat, 19 Mei 2023 – 07:30 WIB
Mantan Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur Makmur. ANTARA/HO-Humas DPRD Kaltim.

jpnn.com - SAMARINDA - Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur Makmur mundur dari Partai Golkar.

Makmur yang cukup lama menjadi kader Partai Golkar itu memilih bergabung dengan Partai Gerinda dalam menghadapi Pemilu Serentak 2024.

BACA JUGA: Golkar: Airlangga Kedepankan Koalisi Besar, Rangkul Partai dan Tokoh Politik

Dia menjelaskan saat bergabung dengan Partai Gerindra, dirinya sudah menyerahkan surat pengunduran diri dari Partai Golkar.

Kemudian, dia mendaftarkan untuk Daerah Pemilihan (Dapil) VI Kaltim meliputi Bontang, Kutai Timur dan Berau, sebagaimana dapilnya saat masih menjadi kader Partai Golkar.

BACA JUGA: Dedi Mulyadi Mundur dari Golkar, akan Bertarung di Gerindra?

“Kita bekerja dahulu dengan baik-baik, kalau ada semangat pendukung saya itu urusan rakyat, biar suara terbanyak yang menentukan, dan pastinya semua itu biar diserahkan pada pimpinan partai," ucap Makmur saat dihubungi di Samarinda, Kamis (18/5).

Makmur merupakan peraih suara terbanyak peserta Pileg DPRD Kaltim 2019 dengan perolehan 38.000.

BACA JUGA: Ketua DPRD Kaltim Soroti Pelantikan Pejabat Otorita IKN Nusantara, Begini Catatannya

Makmur menjadi pimpinan DPRD Kaltim pada 2019 hingga 2022.

Belum genap satu periode memimpin lembaga legislatif itu, Makmur digantikan oleh kader Partai Golkar Hasanuddin Masud.

Makmur optimistis bisa merebut kembali kursi ketua DPRD Kaltim dengan menggunakan perahu politik baru bersama Partai Gerindra.

Mantan bupati Berau yang menjabat selama dua periode itu berharap keputusannya berpindah partai politik itu tidak menyurutkan aspirasi dan dukungan masyarakat untuk maju kembali menjadi anggota dewan di Kaltim.

"Pemilu itu yang menentukan rakyat, yang mendudukkan kita di kursi legislatif, Pemilihan DPRD ini adalah pemilihan rakyat, pesta demokrasi, yang menentukan adalah rakyat," kata Makmur.

Dia mengemukakan alasan keluar dari Partai Golkar karena merasa tidak dipakai lagi di partai berlambang pohon beringin tersebut.

Selain itu juga terkait kekecewaan atas perkara pergantian ketua DPRD Kaltim, khususnya mekanisme partai yang tidak ditegakkan dan dipatuhi oleh parpol tersebut.

"Samalah kita di negara ini ada undang-undang, ada hukum, samalah yang saya sangat kecewa dan tidak pernah dikomunikasikan dengan baik," timpal Makmur.

Lebih lanjut dia mengaku sudah mendapatkan tawaran dari beberapa parpol, namun mantap untuk memilih Gerindra. Sebelumnya, dia bahkan ditawari untuk ikut dalam bakal calon legislatif (caleg) DPR RI, namun belum berminat karena sadar akan kapasitas diri untuk maju ke Senayan.

"Saya ditawari PPP, Partai Serikat Buruh, Perindo, beberapa partai menawari saya untuk maju ke pusat, tetapi saya merasa kapasitas saya belum sampai ke sana. Mungkin dari segi pengalaman dan sebagainya, saya mengukur diri saya juga," sebut Makmur.

Dia bersyukur dan merasa dihargai di Partai Gerindra, bahkan diberi kesempatan ditempatkan di dapil yang berpotensi menjadi lumbung suaranya. Dengan begitu, dia masih mempunyai kontribusi untuk tetap membangun daerah.

"Jadi, kepindahan saya ini bukan karena mau pindah-pindah partai, karena beranggapan saya merusak partai itu," pungkas Makmur. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler