Muntaber Renggut 2 Nyawa di Bogor

Jumat, 28 Agustus 2009 – 07:52 WIB
MUNTABER. Bogor tidak Jauh dari Ibu Kota Negara Jakarta. Namun, Wabah Muntaber masih Bisa merenggut Nyawa di Sana.
BOGOR -  Wabah Muntaber yang melanda kota Bogor sepanjang bulan Ramadhan ini telah merenggut dua nyawaKorban pertama yakni Susi (23) warga Wangonjaya, Desa Pasirbuncir, Kecamatan Caringin

BACA JUGA: Bandara Sentani Sempat Lumpuh

Sedangkan korban kedua bernama Tami (14) warga Kampung Lebakwangi Hilir, RT 03/02, Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg. 

Tewasnya Tami berselang hanya dua hari dengan Susi
Susi meninggal karena dehidrasi hebat dan terlambat mendapatkan pertolongan

BACA JUGA: Mathius Salempang Kapolda Kaltim

gejala yang sama juga dialami Tami
Bedanya, Tami sempat dilarikan ke rumah sakit, namun jiwanya tak tertolong hingga meninggal dunia.Kepala UPF Puskesmas Lebakwangi, Cigudeg, dr Andi Yos Perdana mengatakan, Tami tewas saat menjalani perawatan tim medis yang bersiaga 24 jam di posko Telkom, posko penanggulangan yang didirikan sejak munculnya wabah muntaber

BACA JUGA: Pemkot Jaksel Buru Sindikat Pengemis



Puluhan warga Cigudeg yang muntaber hingga tadi pagi, Jumat (28/8) masih menjalani perawatan di posko penanggulangan di gedung Telkom, CigudegAndi mengatakan, dugaan sementara penyebab muntaber, air yang dikonsumsi tidak bersih sehingga muncul bakteri serta virus
“Tapi hasil otentik akan diketahui setelah pemeriksaan dari laboratorium usai,” ujarnya.
   
Dari pantauan JPNN di posko penanggulangan, korban terus berdatangan dari Desa Cintamanik, Argapura, Bangunjaya, Rengasjajar, Batujajar dan Tegallega, Kecamatan CigudegBahkan, istri serta kedua pembantu Kepala UPF Lebakwangi dr Andi Yos Perdana juga terserang wabah iniData UPF Puskesmas Lebakwangi sejak Selasa (25/8) hingga Kamis (27/8), tercatat 119 pasien mendapatkan perawatan medis rawat jalan maupun inapSementara itu, Kodim 0621/Kabupaten Bogor mengirim 60 velbed untuk para pasienTim Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Bogor pun mengirimkan dua tenda untuk perawatan pasien yang jumlahnya terus bertambah(luc/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BKSDA Kalbar Dianggap Tak Serius Urusi Orangutan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler