Sebuah studi baru menemukan satu dari lima murid laki-laki di sekolah dasar Australia mengalami masalah emosional dan perilaku.

Para peneliti menemukan murid laki-laki tiga kali lebih mungkin memiliki keterampilan bahasa Inggris dan matematika yang buruk, dibandingkan teman sebaya yang tak miliki masalah.

BACA JUGA: Dian Yulia Novi, Terdakwa Bom Panci Dituntut 10 Tahun Penjara

Lembaga Murdoch Children's Research Institute's Childhood to Adolescents Transition Society (CATS) meneliti 1.000 murid Australia, yang berusia delapan sampai sembilan tahun.

Para murid tersebut diminta untuk mengisi kuesioner soal kekuatan dan kesulitan yang dimiliki dalam diri, serta meminta para orang tua untuk melaporkan kondisi anak-anak mereka.

BACA JUGA: Presiden Filipina Tertangkap Kamera Bertemu Dengan Mata-Mata Australia

Lisa Mundy, ketua peneliti, mengatakan bahwa ada sejumlah murid sekolah dasar yang mengkhawatirkan yang mengalami masalah emosional atau perilaku serius.

"Jadi, masalah emosional, cenderung seperti anak-anak yang banyak alami kekhawatiran, ketakutan, mudah merasa takut, mereka mungkin terlihat tidak bahagia atau sedih," katanya.

BACA JUGA: Bisakah Smart Phone Menjadi Lebih Pintar Lagi?

"Masalah perilaku cenderung seperti bertindak, mengamuk, hal-hal semacam itu, berkelahi dengan orang lain."

"Bisa juga seperti hiperaktif,, gelisah, terlalu aktif, mudah terganggu, jenis perilaku seperti itu."

Peneliti kemudian melihat hasil NAPLAN dari murid laki-laki yang miliki masalah emosional atau perilaku. Hasilnya, mereka mendapatkan mereka tertinggal 12 bulan di belakang teman-temannya dalam soal akademis.

NAPLAN adalah ujian nasional yang dilakukan di kelas tertentu misalnya kelas5, 7 dan 9 untuk mengetahui perkembangan akademik siswa, karena di Australia tidak ada ujian sekolah tahunan yang dilakukan untuk menentukan kenaikan kelas.

"Ini adalah penundaan yang cukup besar," kata Dr Mundy.

Ia mengatakan ada kaitan antara awal masa pubertas, beberapa murid laki-laki mengalami di usia 7 atau 8 tahun, dengan masalah perilaku di kelas.

"Kami menemukan bahwa murid laki-laki, khususnya yang memiliki kadar hormon lebih tinggi, cenderung memiliki lebih banyak masalah perilaku emosional," katanya.

Dr Mundy mengatakan masalah emosional dan perilaku tidak mungkin meningkat karena tekanan akademis. Hal ini menurutnya lebih ditemukan di kalangan murid sekolah menengah.

Ia mengatakan sangat penting bagi orang tua untuk melihat tanda-tanda peringatan dari anak-anak yang alami kesulitan, termasuk bersedih, gelisah, tidak ingin pergi ke sekolah, untuk kemudian mengatasi perasaan mereka dan mendorong untuk mengekspresikan diri mereka.

"Jika Anda masih khawatir, maka ada baiknya mencari bantuan dan memeriksa jika tidak ada sesuatu yang lebih signifikan dari itu," katanya. Menurut pakar penting bagi orang tua untuk mengenal tanda depresi anak

Unsplash: Andrew Branch 'Ia alami masa pubertas lebih awal'

Carl Lee memiliki dua anak laki-laki yang sekolah di Maroubra Junction Primary School. Anak sulungnya berusia 11 tahun, dan baru mulai masuk masa pubertas.

"Ia harus memakai deodoran dan mengalami hal-hal yang bisa dialami anak pria saat alami pubertas. Ia mengalaminya lebih muda dibanding saya dan teman-teman saya dulu."

Putra bungsu Lee berusia delapan tahun. Ia belum menunjukkan tanda-tanda pubertas, tap Lee mengatakan bahwa anak bungsunya tersebut sangat sensitif.

"Ia khawatir dengan apa yang dipikirkan guru dan ingin menjadi murid yang baik di kelas," katanya.

"Jadi jika ada sesuatu yang terjadi di kelas, dan ia terlibat di dalamnya, para guru memberi komentar dan itu pasti akan mempengaruhinya."

Lee mengatakan dibandingkan dengan beberapa teman sekelasnya, anak laki-lakinya termasuk baik-baik saja.

Ia mengatakan bahwa ia tahu beberapa teman sekelas anak-anaknya sedang berupaya lebih keras dengan masalah yang sama, dan hal tersebut mempengaruhi sekolah mereka.

"Ada bapak yang pernah berkata kepada saya, 'Johnny sedang bermasalah di sekolah', tampaknya, seperti yang diceritakan anak laki-laki saya, anak-anak yang bermasalah adalah yang anak yang cukup menganggu di kelas," katanya.

Lee memiliki tips sendiri bagi orang tua agar anak laki-laki mereka bisa melewati tahun-tahun sekolah yang penting.

"Kita tidak bisa memaksakan hal-hal kepada mereka, tapi kita dapat mengatakan kepada mereka bahwa kita selalu berada disampingnya untuk berbicara dengan mereka, dan berharap dapat terus di sisi mereka lebih lama."

Diterbitkan pada 24/08/2017 pukul 13:15 oleh Erwin Renaldi dan simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.

Lihat Artikelnya di Australia Plus

BACA ARTIKEL LAINNYA... Miliarder Inggris Tawarkan Pulau Pribadi Untuk Korban Kebakaran

Berita Terkait