Murid SD Ini Gagal Rayakan Kemerdekaan Lantaran Jalan Berlumpur dan Jauh

Jumat, 18 Agustus 2017 – 22:37 WIB
Sejumlah murid SD Dusun Jambu Dolok gagal mengikuti upacara peringatan hari kemerdekaan yang dipusatkan di Kecamatan Pintu Pohan, Kamis (17/8). Foto: newtapanuli/jpg

jpnn.com, TOBASA - Sejumlah murid SD Negeri di Dusun Jambu Dolok, Desa Meranti Tengah, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara gagal mengikuti upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-72.

Pasalnya, akses jalan berlumpur dan sangat jauh mematahkan semangat mereka untuk mengikuti upacara yang dipusatkan di Kecamatan Pintu Pohan, Kamis (17/8).

BACA JUGA: Ayu Ting Ting Ke Mana? Bilqis Lomba Ditemani Orang Lain

Ali Imron M, salah satu murid SD itu mengatakan bahwa mereka terpaksa pulang di tengah jalan karena sudah terlambat.

“Kami tidak bisa mengikuti upacara lagi karena sudah terlambat,” ujar Ali Imron.

Ali mengakui, sebelumnya mereka sudah berangkat dari rumah pukul 05.00 WIB pagi. Rencana mereka berangkat diantar dengan kendaraan roda dua.

BACA JUGA: Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki Jadi Arena Lomba Memancing Agustusan

Sebab, kendaraan roda empat tidak dapat melintas lantaran akses jalan yang tidak memadai.

Namun, sayangnya, kendaraan roda dua pun tidak dapat melintas dengan kondisi jalan berlumpur akibat hujan beberapa hari ini. Meski demikian, itu tidak mematahkan semangat mereka untuk merayakan kemerdekaan.

BACA JUGA: Wah, Mas Ibas Gelar Lomba Panjat Pinang

Lantas, mereka mencoba dengan berjalan kaki.

Wajar saja, dengan jalan berlumpur dan jarak tempuh yang sangat jauh, mereka terlambat tiba di tujuan. Niat mengikuti upacara kemerdekaan pun gagal.

Ali mengakui, di desa mereka hanya ada kendaraan roda dua untuk dipergunakan sebagai alat transportasi. Jalan yang sempit berlubang dan menurun menjadi pemandangan setiap hari. Jika hujan datang, tidak ada yang bisa melakukan perjalanan. Ali Imron berharap agar Bupati Tobasa memperhatikan nasib mereka.

Nurmala Siagian, salah seorang guru di SDN tersebut mengakui kondisi itu. Dia mengatakan bahwa desa mereka sangat butuh pembangunan. Sebab, bukan hanya akses jalan, desa tersebut juga tidak ada penerangan listrik.

“Kami memohon agar pemerintah memperhatikan nasib desa kami. Desa kami tidak memiliki akses jalan dan listrik” ungkap Nurmala.

Sebagaimana diketahui, Dusun Jambu Dolok merupakan desa yang berada sangat jauh dari ibukota Kabupaten Tobasa. Dengan jarak tempuh 2,5 jam baru bisa sampai di desa tersebut. Desa Meranti Tengah pun luput dari perhatian pemerintah.

Sementara, dari Jambu Dolok menuju pusat Kecamatan Pintu Pohan, harus menempuh perjalanan lebih kurang 8 km. Dengan kendaraan roda dua, jarak tersebut bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam. (ft)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Anak Bangsa Jangan Takut Berkompetisi


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler