Murka! Komisaris Subholding Krakatau Steel Tantang Erick Taruhan Rp 1 M

Senin, 06 Desember 2021 – 20:59 WIB
Ilustrasi - Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisaris Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) Roy Maningkas menantang Menteri BUMN Erick Thohir untuk bertaruh Rp 1 miliar.

Tantangan itu terkait pernyataan Erick bahwa Krakatau Steel akan bangkrut 31 Desember 2021 jika tidak melakukan sejumlah langkah-langkah yang disampaikan oleh menteri BUMN.

BACA JUGA: Dapat Bantuan dari Erick Thohir, Warga Desa Ini Sebut Bakal Jadi Cerita untuk Anak Cucu

Salah satunya menjual subholding Krakatau Steel yaitu PT Krakatau Sarana Infrastruktur.

"Sebagai komisaris subholding KSI, saya menantang menteri BUMN untuk bertaruh Rp 1 miliar. Jika KS Bangkrut bulan ini, saya akan bayar Pak Menteri. Sebaliknya jika KS tetap bertahan tanpa melakukan yang diminta Pak Menteri, uang Rp 1 miliar itu akan saya sumbangkan ke kaum Dhuafa," tantang Roy melalui keterangannya di Jakarta, Senin (6/12).

BACA JUGA: Gencar Restrukturisasi, Erick Thohir Telah Pangkas 35 Perusahaan BUMN

Roy mengatakan, KS memang dalam kondisi sulit. Namun, manajemen telah berbuat yang terbaik dan sekarang kondisinya sudah mulai membaik.

Sebagai aset strategis, seharusnya KS diperlakukan dengan strategis pula. Jangan sampai hanya karena ada motif tertentu, KS dijadikan tumbal.

BACA JUGA: Oknum Karyawan Krakatau Steel Ditangkap Densus 88, Ini Reaksi Erick Thohir

"Saya pernah menjadi komisaris di KS dan sekarang di subholding KSI. Saya percaya dan yakin, KS tidak seburuk yang disampaikan oleh menteri BUMN," katanya.

Lebih jauh Roy menambahkan, untuk menyelesaikan kewajiban KS kepada sejumlah krediturnya, perusahaan telah memiliki sejumlah rencana.

Termasuk melepas kepemilikan saham di KSI hingga 40 persen.

Namun, kata Roy, belakangan muncul permintaan agar penjualan KSI hingga sampai 70 persen.

Inilah yang justru akan merugikan KS sebagai pemegang saham mayoritas, mengingat KSI merupakan aset penting dan cashcow induk.

Menurut dia, saat ini sekitar 50 persen EBITDA KS berasal dari KSI.

"Jika mayoritas saham KSI dilepas, justru akan merugikan KS. Lagipula penyelamatan KS tidak harus melepas kepemilikan mayoritas di KSI. Kepentingan negara harus menjadi prioritas," tambah Roy. (dil/jpnn)

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler