jpnn.com - SEJUMLAH penggemar UB40 meninggalkan tempat sebelum konser usai. Anna Webster misalnya, dia meninggalkan konser grup musik beraliran reggae yang berlangsung di Cambridge, Inggris, akibat rasa tidak nyaman di pendengarannya setelah mendengar volume musik yang keras di konser tersebut.
Saking volumenya begitu keras, Anna mengaku tubuhnya ikut bergetar. "Karena kejadian itu, setelah lagu pertama, saya memutuskan meninggalkan konser," kata Anna dilansir BBC, Kamis (17/4).
BACA JUGA: Duduk Terlalu Lama Bisa Berbahaya bagi Wanita
Tiba di rumah, Anna langsung tidur. Begitu bangun di pagi hari, dia terkejut lantaran keluar darah dari telinganya. Dari kasus yang menimpa wanita Inggris, timbul pertanyaan: apakah konser musik yang terlalu berisik berbahaya? Apakah musik keras bisa membuat telinga berdarah?
Dokter spesialis THT dari Rumah Sakit Addenbrooke Cambridge, Yujay Ramakrishnan mengatakan, kejadian yang dialami Anna Webster bisa disebabkan oleh keriuhan konser. walau dokter Ramakrishnan mengaku, ini jarang terjadi.
BACA JUGA: Sering Bercinta, Istri tak Hamil? Mungkin Ini Sebabnya
Dalam kasus Webster, menurut Yujay, gendang telinganya sudah berlubang sejak kecil dan bisa menjadi faktor penyebab pendarahan.
Ia mengatakan, agar kasus yang dialami Anna Webster tidak terjadi pada kita, posisi saat menonton konser menjadi kunci untuk menghindari masalah pada pendengaran. "Jika Anda terlalu dekat dari sumber suara, misalnya pengeras suara, Anda memposisikan diri terlalu dekat dengan gelombang tekanan," ujarnya.
BACA JUGA: Salah Penanganan, Anak Korban Seksual Bisa jadi Pedofil
Ia menjelaskan, tekanan itulah yang dapat membuat pembuluh kapiler pada gendang telinga pecah. "Tetapi tidak hanya volume suara yang menjadi masalah, usia juga memegang peran penting dalam menentukan seberapa sensitif Anda terhadap suara," tandasnya.(ris/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Testpack Pendeteksi Kanker
Redaktur : Tim Redaksi