Berdasarkan pantauan dilokasi, Jumat (11/1), di Pasar Baru Bogor, sejak beberapa hari ini harga sayur khususnya untuk jenis bayam dan kangkung terus merambat naik. Sebelumnya harga per ikat rata-rata Rp700-Rp800. Sekarang ini melonjak hingga Rp1500 per ikat.
Seperti dikatakan salah satu pedagang sayur di Pasar Baru Bogor, Halimah (50), rata-rata untuk kebutuhan sayur di pasaran akan naik jika hujan sering turun. Hal itu disebabkan saat musim hujan petani sayur mengeluhkan banyaknya air yang membuat sayur-sayuran yang ada tidak tahan lama. “Kemudian kalau curah hujan tinggi, sayur-sayuran yang ditanam di kebun banyak juga yang menjadi busuk,” jelasnya saat ditemui Radar Bogor di lapak jualannya.
Setiap harinya, kata Halimah, ia berjualan sayur di Pasar Baru Bogor, sementara sayuran dagangannya dipasok dari Cipanas dan Tangerang. Sekali datang untuk sayur bayam dan kangkung sebanyak 150-200 ikat.
Selain menjual sayur kangkung dan bayam, lanjutnya, juga menjual jenis lain. Namun untuk kebutuhan dua jenis sayur tersebut yang masih tinggi di butuhkan masyarakat kota hujan selain sayur-sayur lain. Jadi lebih berani mengambil sayur jenis itu. “Namun untuk hari sabtu dan minggu, kebutuhan belanja sayur warga berkurang bila dibanding hari-hari biasa,” kata warga yang tinggal di Gang Aut ini.
Lebih lanjut dikatakannya, sayuran yang diambil dari Cipanas jika tidak habis terjual saat itu juga biasanya akan diobral di siang harinya. “Jadi kalau memang tidak habis, akan diobral kepada pedagang pasar siang hari, atau dijual ke pembeli dengan harga murah,” jelasnya.
Kenaikan harga sayur-mayur, juga dirasakan salah satu pembeli, Wahyu (36). Setiap harinya, sayur merupakan menu yang harus ada di rumahnya. Namun untuk kenaikan harga sekarang ini membuat dirinya mengurangi jatah belanja untuk sayur-mayur.
“Biasanya satu hari membeli dua atau tiga ikat, namun dengan kenaikan harga sayur saya hanya membeli cuma satu saja,” ujarnya.(ram)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KUR Cetak Rekor Rp 32 T
Redaktur : Tim Redaksi