Pengamanan bisa dilakukan dengan mematok kerambanya dengan besi di pinggir kali. ‘’Kalau mau tetap berbudidaya di musim penghujan ini, silakan diperkuat kerambanya. Mungkin dengan memasang patok besi di pinggir kali. Tapi jika mau diamankan, diharapkan kerambanya untuk diangkat,’’ jelasnya.
Setelah air sungai tidak terlalu besar, lanjutnya, para petani keramba ini bisa kembali berbudidaya. ‘’Sekitar bulan Februari hingga Maret, kerambanya sudah bisa diturunkan lagi,’’ sambungnya.
Sementara itu, Lurah Bertais Lalu Mukhsan mengatakan, di wilayahnya, para petani keramba berada di lingkungan Bertais Daya. ‘’Para petani di lingkungan Bertais Daye itu pernah mendapat bantuan keramba sebanyak 10 unit dari dinas. Itu pada tahun 2010,’’ jelasnya.
Lebih jauh Alwan menyampaikan, di Kota Mataram terdapat sekitar 100 pembudidaya ikan keramba. Mereka terpencar di beberapa lokasi. Masing-masing pembudidaya menebar 75 hingga 100 kilogram benih ikan. Ikan yang disebar khusus ikan nila. ‘’Untuk ukuran keramba 3 x 1,5 meter, bisa panen ikan sebanyak 200 hingga 300 kilogram,’’ lanjutnya. (cr-tnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, TNI AU Bentrok Dengan Warga
Redaktur : Tim Redaksi