jpnn.com - JAKARTA - Kebijakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mewacanakan pembatasan operasional truk logistik pada momen Lebaran nanti dikhawatirkan menimbulkan terjadinya kelangkaan susu formula dan air minum dalam kemasan (AMDK) di pasar. Kelangkaan barang-barang tersebut akan memberatkan masyarakat, mengingat harga barang akan terdongkrak.
Susanto, seorang karyawan swasta di Jakarta yang rencananya mudik ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah, mengungkapkan pada saat dan setelah Lebaran, biasanya permintaan AMDK di daerahnya meningkat hingga 70 persen.
BACA JUGA: 5 Tips Agar Mobil Hemat BBM Saat Perjalanan Mudik Lebaran, Silakan Baca Nomor 2
“Itu pengalaman saya waktu mudik tahun kemarin, ya, apalagi katanya ada peningkatan jumlah yang mudik tahun ini, mungkin peningkatannya bisa mencapai 100 persen lebih,” ungkap Susanto, Minggu (2/4).
Dia pun menyarankan supaya tidak dilakukan pelarangan distribusi AMDK itu. Sebab, Susanto khawatir, apabila barang itu dilarang, masyarakat akan kekurangan pasokan air minum saat Lebaran nanti, karena adanya kelangkaan barang-barang di warung-warung.
BACA JUGA: Mudik Lebaran Bisa Lewat Tol Cibitung-Cilincing
Sumiarti (28), cleaning service salah satu rumah sakit di Depok, Jawa Barat, juga menyampaikan keluhannya.
Perempuan yang memiliki anak berusia 2 tahun ini khawatir bila terjadi kelangkaan susu, karena harga barang tersebut pasti naik.
BACA JUGA: Pengamat: Persaingan di Industri AMDK Tidak Sehat Lagi, Presiden Harus Turun Tangan
"Ini akan memberatkan keuangan saya dan suami yang hanya bekerja sebagai cleaning service. Untuk ongkos mudik saja sudah berat, apalagi bila ditambah lagi dengan harga susu yang mahal,” tuturnya.
Guru besar ilmu gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Hardinsyah mengatakan air minum adalah zat gizi bagi tubuh manusia. Jika tubuh manusia kekurangan air karena kurang minum, itu sama saja dengan kurang gizi.
“Dehidrasi bagian dari kekurangan gizi. Darah bisa mengental sehingga akan terganggu untuk mengalirkan zat-zat gizi ke seluruh tubuh. Sebab, darah mengandung air hampir 90 persen lebih,” kata Hardinsyah dalam keterangannya kepada media.
Khusus masa mudik Lebaran, dia mengingatkan masyarakat untuk tetap memperhatikan kecukupan air dalam tubuh mereka.
Kurang minum air akan mengakibatkan berkurangnya konsentrasi, baik saat bekerja maupun berkendara.
"Saat mudik diperlukan konsentrasi ketika mengemudi karena perjalanan yang jauh dan cukup melelahkan," ujarnya.
Di sisi lain, apoteker, dosen dan peneliti di bidang farmasi Universitas Al-Irsyad Cilacap Yuhansyah Nurfauzi mengatakan bayi dan balita yang kekurangan susu, baik ASI maupun susu formula, bisa mengalami malnutrisi, gangguan pertumbuhan fisik maupun mental.
Karena asupan nutrisi dari susu juga mendukung perkembangan syaraf, maka kesehatan neuron maupun kecerdasan mental akan terpengaruh oleh pemberian susu kepada anak-anak bayi dan balita.
"Jadi, bagi ibu yang memiliki anak pada masa tumbuh kembang, susu wajib diberikan kepada anak-anak mereka," terangnya.
Sebelumnya, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menyatakan tidak setuju adanya wacana kebijakan Kemenhub tersebut.
BPKN beralasan dengan kebijakan seperti itu, masyarakat akan dibuat menderita karena terjadi kelangkaan barang yang dibutuhkan saat momen Lebaran terutama air minum. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad