jpnn.com - CIANJUR – Jajaran tim Forensik dan Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD Cianjur tak mau ketinggalan dalam membantu arus mudik lebaran tahun ini. Bentuk partisipasi itu di antaranya menyediakan personel kesehatan, ambulans sampai kantong mayat.
Pihak RSUD menyediakan hingga 100 kantong mayat untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas ataupun insiden lainnya yang mengakibatkan nyawa melayang. “Selain kantong mayat, kita juga siapkan 50 rol kain kafan sebagai antisipasi bila diperlukan. Itu bisa dipakai untuk membungkus kurang lebih 80 orang,” ungkap Kepala Forensik dan IPJ RSUD Cianjur, Jajat Multazam kepada Radar Cianjur, Minggu (26/6).
BACA JUGA: Gawat, Kasus Kekerasan Seksual Tinggi Sekali di Daerah Ini
Jumlah tersebut, menurut Multazam dirasa cukup untuk langkah awal dalam mengantisipasi kecelakaan lalu lintas pada arus mudik dan balik tahun ini. Ia bersama jajarannya juga mengaku sudah benar-benar siap mengamankan arus mudik dengan memasang anggota yang setiap waktu bisa di terjunkan.
“Berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk tahun ini kami lebih siap karena didukung oleh tambahan armada serta perlengkapan pendukung lainnya bila terjadi kecelakaan. Tahun lalu belum ada yang seperti ini,” terangnya.
BACA JUGA: Sedang Layani Pelanggan, Pedagang Nasgor Diseruduk Sedan, Innalillahi
Pantauan Radar Cianjur (Grup Pojokjabar.com), baik kantong mayat maupun kain kafan serta yang perlengkapan lainnya, sudah tersimpan dan tertata rapi di ruangan forensik untuk dipergunakan. Demikian pula dengan tempat penyimpanan jenazah/freezer serta yang tak kalah penting, armada yang sudah dalam keadaan siap pakai.
Tak cukup sampai disitu, Multazam juga telah menambah armada ambulans, lengkap dengan pengendaranya menjadi sepuluh unit. Sebelumnya, Multazam hanya memiliki tujuh unit disertai tujuh sopir. Kesepuluh ambulance tersebut dalam kondisi layak pakai.
BACA JUGA: Mesum di Kebun Sawit, Dua Pelajar Ditangkap Warga
“Kita bentuk dua tim ambulance forensik dan transportasi. Baik ambulans atau sopirnya, semua dalam kondisi yang baik dan stabil. Siap mendukung pelaksanaan arus mudik dan balik tahun ini,” paparnya.
Multazam paham betul bahwa keberadaan armada ambulans sangat penting sebagai alat angkut utama dalam menangani kecelakaan selama arus mudik berlangsung. Oleh karena itu, pihaknya mengalokasikan dua unit ambulans nantinya bakal berkeliling ke setiap titik-titik perbatasan Cianjur.
Berdasarkan data yang ia peroleh, angka kecelakaan cenderung mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu dalam periode yang sama. Bulan ramadan tahun lalu, bebernya, tidak ada kecelakaan. Namun tahun ini tercatat sudah ada sedikitnya sepuluh orang yang mengalami kecelakaan dan ditangai tim forensik IPJ RSUD Cianjur.
“Padahal belum lebaran, sudah banyak yang masuk kesini,” kata dia.
Terdapat tiga kawasan yang menurut Multazam dianggap sebagai daerah rawan kecelakaan, antara lain kawasan Cugenang, Gekbrong dan Jalur Lingkar Timur (JLT). Ketiganya diketahui minim penerangan jalan umum (PJU). Selain itu, jalan seringkali licin saat diguyur hujan hingga beresiko tinggi mengakibatkan kecelakaan.
“Saya berharap angka kecelakaan bisa ditekan, apalagi kalau sampai mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Tapi tetap kecelakaan itu tidak bisa diprediksi,” tutupnya. (radar cianjur/lan/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yuk! Pemkot Sediakan Merek Dagang Gratis Nih
Redaktur : Tim Redaksi