MOSKOW - Sebagian wilayah Rusia yang dinyatakan dalam keadaan darurat, menyusul upaya lebih dari 10 ribu petugas pemadam kebakaran yang berjuang untuk menyelamatkan desa-desa dan hutan dari kebakaranKebakaran kali ini merupakan yang terburuk selama musim panas yang melanda Rusia
BACA JUGA: Selesai Operasi, Rudd Kampanye Lagi
Dikutip dari Al Jazeera, hari ini, setidaknya 25 orang dilaporkan tewas dalam dua hari terakhir ini
BACA JUGA: Mengaku, Ibu Pembunuh Delapan Bayinya
Sementara total lahan yang dilalap api pada musim ini mencapai satu juta hektar.Dilaporkan pula, lebih dari seribu rumah hancur dan ribuan orang terpaksa mengungsi akibat api yang terus membakar rumah mereka dan memenuhi udara yang dipenuhi kabut asap dan abu
BACA JUGA: Demi Hak Binatang, Tradisi Matador Mulai Dilarang
Meski demikian pusat kota serta wilayah selatan dan timur Moskow terbebas dari apiPernada Menteri Rusia Vladimir Putin tak dapat menyembunyikan kegelisahannya dengan peristiwa tersebut saat mengunjungi wilayah Verkhnyaya Vereya, sebuah desa di mana sebanyak 341 rumah terbakar dan lima orang warga tewas dalam kobaran apiDesa tersebut merupakan salah satu dari tiga desa yang hancur terbakar di wilayah Nizhny Novgorod, yang merupakan kota terbesar kelima di RusiaKini kota yang terletak 475 km sebelah timur Moskow itu tampak seperti kota hantu yang berselimut abu.
"Sebelum musim dingin, setiap rumah akan diperbaiki," kata Putin kepada warga yang ditemuinya"Saya berjanji desa ini akan dibangun kembali," sambungnya.
Seorang wanita yang menangis tersedu-sedu saat Putin mencium pipinyaPutin menerima ucapan terima kasih dari warga atas janjinya untuk memberi USD $ 6.500 sebagai kompensasi bagi setiap penduduk desa.
Selama kunjungan itu, Putin juga meminta para pejabat lokal untuk meningkatkan usaha pembasmian kebakaran dan meminta Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, untuk mengirim pasukanTelevisi menunjukkan gambar saat Putin yang tengah melakukan kunjungan itu menelepon Medvedev
Kebakaran juga menjalar ke semua area kecuali Voronezh, sebuah kota yang terletak 475 km dari Moskow yang berpenduduk 850.000 orangAkibatnya, jalanan dipenuhi dengan kabut asapJumat (30/7) kemarin, dinding asap raksasa hitam mengepul terlihat jelas dari cakrawala.
Kamis lalu, lebih dari 900 pasien harus segera dipindahkan ke rumah sakit Voronezh, dan hampir 2 ribu anak-anak diungsikan dari 12 kamp musim panas yang berada di jalur api.
Menurut para ahli cuaca, penduduk Rusia yang tidak terbiasa dengan panas harus bertahan pada musim panas seperti ini, seiring meningkatnya pemanasan globalSuhu di Moskow hari Kamis lalu mencapai 37,8 derajat Celsius, atau merupakan rekor baruBulan Juli ini merupakan bulan terpanas yang pernah terjadi di Rusia.
"Dalam 130 tahun pemantauan cuaca harian di Moskow, tidak pernah ada musim panas seperti ini," kata Alexei Lyakhov, direktur Layanan Meteorologi Moskow"Ini bukan cuaca normal, hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya."
Sementara Kementerian Pertanian Rusia mencatat, lahan tanaman gandum seluas 24 juta hektar telah hancur akibat gelombang panas.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bom Meledak di Gereja Ortodoks Ukraina
Redaktur : Tim Redaksi