Mutasi Besar-Besaran Ala Tito Hanya Pengulangan Gaya Lama

Sabtu, 23 Juli 2016 – 12:45 WIB
Ketua Presidium IPW Neta S Pane. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang belum genap dua pekan menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara langsung melakukan mutasi besar-besaran. Pengganti Badrodin Haiti itu memutasikan 110 perwira Polri.

Namun, kebijakan Tito itu langsung menuai kritik. Adalah Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane yang menyebut mutasi pertama sejak Tito menjadi Kapolri itu belum menunjukkan perubahan  signifikan.

BACA JUGA: Kondisi Kesehatan Istri Kedua Santoso Sangat Mengkhawatirkan

Menurut Neta, mutasi ini masih menunjukkan gaya lama dan tidak sesuai dengan semangat perubahan. Padahal banyak pihak yang mengharapkan Tito bisa segera membawa perubahan besar di Polri.

"Semangat suka atau tidak suka dan semangat kedekatan dengan pihak tertentu masih mewarnai proses mutasi," kata Neta, Sabtu (23/7).

BACA JUGA: Istri Santoso Tidak Melawan saat Ditangkap

Neta menuturkan, perwira-perwira terbaik Polri yang tidak memiliki kedekatan dengan elite tetap dibiarkan terpuruk tanpa harapan hingga bertahun-tahun tanpa posisi yang jelas. "Sementara ada perwira karena kedekatan dengan elite, baru dua bulan dimutasi kembali dimutasi lagi ke tempat yang lebih basah," ujar Neta.

Ia menjelaskan, pada era Timur Pradopo sebagai Kapolri, jabatan tertentu seperti Direskrimum Polda,  Kapolresta, Kapolrestabes posisi penting lainnya hanya boleh diisi perwira yang sudah lulus sekolah calon perwira tinggi (Sespati). Tapi sekarang, katanya, perwira yang belum ikut Sespati bisa menjabat posisi-posisi itu. “Sepertinya ada kemunduran dan sangat jauh dari semangat perubahan," kata dia.

BACA JUGA: Santoso Ditembak Mati, Istri Kedua Akhirnya Juga Ditangkap

Karenanya IPW meminta Tito mencermati hal itu dengan cara melakukan reformasi total di jajaran Deputi SDM Polri. Tujuannya agar sistem penilaian yang sudah dibangun Polri sejak 10 tahun lalu bisa berjalan efektif, sehingga hanya perwira terbaik yang bisa menempati posisi strategis.

 

Jika proses mutasi belum menunjukkan perubahan yang signifikan, kata Neta, maka harapan agar Polri semakin profesional dan kompeten akan sulit terwujud. "IPW sendiri berharap banyak pada Tito Karnavian untuk bisa segera melakukan perubahan total di Polri," pungkasnya.(boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Pamen Dirotasi, Termasuk Kombes Krishna Murti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler