jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani menyebutkan pimpinan pondok pesantren Giri Kusumo, Munif Muhammad Zuhri atau Mbah Munif berpesan kepada parpol berkelir putih itu untuk mengutamakan keselamatan negara menyambut Pemilu 2024.
Pesan itu disampaikan ketika Muzani bertandang ke kediaman Mbah Munif di Demak, Jawa Tengah, pada Kamis (8/6).
BACA JUGA: Muzani Ziarah Kubur ke Makam Siti Khadijah hingga Mbah Moen di Makkah
"Kesimpulan saya bahwa apa yang ada dalam pikiran Mbah Munif adalah keselamatan bangsa, keselamatan negara, persatuan rakyat, dan persatuan umat," kata Muzani dalam keterangan persnya, Jumat (9/6).
Muzani juga mengatakan Mbah Munif mewanti-wanti kepada Gerindra bisa mengutamakan kepentingan bangsa meskipun Pemilu 2024 segera dilaksanakan.
BACA JUGA: Muzani Ingatkan Kader PII Cermat Memilih Pemimpin di Pemilu 2024
"Kontestasi politik 2024 boleh berlangsung, pilihan politik partai dan presiden boleh berbeda-beda, tetapi beliau mengingatkan bahwa kesatuan umat kesatuan rakyat di atas segala-galanya," kata Wakil Ketua MPR RI itu.
Muzani mengatakan pesan Mbah Munif akan disampaikan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sekaligus Bakal Capres 2024.
BACA JUGA: Muzani Berharap Gerindra dan Prabowo Menang Lagi di Bekasi pada Pemilu 2024
Dia percaya Prabowo akan memenuhi pesan Mbah Munif, karena mantan Danjen Kopassus itu punya pandangan yang sama agar Indonesia tetap satu.
"Rasanya, saya kira pandangan Pak Prabowo terhadap ini sangat sejalan dengan pesan-pesan para kiai, tidak hanya Mbah Munif. Nagi Pak Prabowo tidak ada gunanya apabila tidak ada persatuan dalam sebuah kepemimpinan," ujar Muzani.
Diketahui, pondok pesantren Giri Kusumo didirikan pada tahun 1868 dan menjadi satu di antara pesantren NU tertua di Indonesia.
Pengaruh pesantren Giri Kusumo sangat kuat terhadap kehidupan warga sekitar dan juga warga Demak pada umumnya.
Tokoh-tokoh politik pun banyak berdatangan untuk sekedar silaturahmi dengan pimpinan ponpes tersebut. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan