CORDOBA - Komplain Rafael Nadal terhadap jadwal rangkaian turnamen yang tak bersahabat seakan tak berujungMenjelang akhir musim 2011, petenis Spanyol itu kembali mengeluarkan kecaman keras pada ITF (Federasi Tenis Internasional)
BACA JUGA: Satu Wilayah Oke, Dua Wilayah Oke
Nadal menganggap badan yang berwenang tak mampu menyusun kalender yang bersahabat untuk penampilan para petenis.Nadal baru saja memimpin tim Piala Davis Spanyol memastikan tiket ke final
BACA JUGA: Esteban Tunggu Nego Arema
Sementara, juara bertahan Serbia tersingkir setelah dikalahkan Argentina 2-3 bersamaan dengan cedera yang dialami andalan Serbia Novak Djokovic.Dalam sepekan terakhir, nadal memang terlibat adu argumen dengan ITF
BACA JUGA: Solusi Dualisme Persebaya Rumit
Bantahan dilayangkan Presiden ITF Francesco Ricci yang menegaskan Nadal tak berhak menyalahkan ITF jika ada hal merugikan pada petenis.Yang paling membuat Nadal tak enak hati adalah ungkapan Ricci yang malah menyalahkan ATP (Asosiasi tenis Putra)Ricci mengatakan, seharusnya Nadal mengalamatkan keluhannya pada ATP yang mengatur 90 persen jadwal turnamen.
"ATP sudah melakukan banyak hal dalam beberapa tahun terakhirMereka jelas membantu petenis untuk meningkatkan keuntungan bukan hanya secara finansialDi saat yang sama, ITF dalam posisi yang tak ingin mengubah apa pun," ujar Nadal.
Bukti paling nyata adalah banyaknya cedera yang menimpa petenis justru saat memperkuat negaranya di ajang Piala DavisDi satu sisi, para petenis tak mau dicap tidak nasionalis karena menolak tampil, namun di sisi lainnya, mereka butuh istirahat setelah kompetisi yang ketat.
Contoh paling nyata adalah DjokovicDibanding para petenis lain, Djokovic adalah yang paling banyak tampilKekalahannya dari Juan Martin Del Potro Minggu (18/9) waktu setempat, adalah kekalahan ketiga dari 67 laga musim iniDia mengundurkan diri di set kedua karena cedera punggung, kurang dari seminggu usai meraih gelar juara di grand slam Amerika Serikat (AS) Terbuka.
"Saya berusaha (terus bermain), tapi tak bisaSya tidak mencapai kondisi 60 persen siapSaya harus mengambil keputusan tetap tampil, dengan risiko yang kami tahu cedera saya bisa lebih burukTapi saya benar-benar tak bisa memaksakan diri," terang Djokovic.
Kini, musim gemilang Djokovic berada dalam ancaman akhir yang burukDia sudah meraih tiga gelar grand slam dalam sepuluh gelar juaranya musim iniNamun, kondisinya meragukan untuk bisa berpartisipasi turnamen akhir musim ATP World Tour serta dua turnamen Masters Series di Shanghai dan Paris sebelumnya(ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timnas U-23 Bekuk Klub Hongkong 5-1
Redaktur : Tim Redaksi