jpnn.com, JAKARTA - SMP Negeri 5 Jakarta kejatuhan bintang. Bintangnya adalah Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim yang pada puncak Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Jumat (13/5), mendatangi sekolah tersebut.
Tidak seperti kunjungan biasanya, kali ini Mas Menteri, sapaan akrab Nadiem Makarim masuk kelas dan menjadi guru tamu.
BACA JUGA: Peringati Hardiknas, Mas Nadiem Bersama Desta jadi Guru, Ini yang Sampaikan
Selain mengajar para siswa yang sangat antusias, menteri milenial lulusan Harvard University itu bertemu juta dengan Ibu Diana.
Guru honorer yang lulus sebagai seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK tahap 1 itu sangat semringah bisa bertemu dan berdialog langsung dengan orang nomor satu di Kemendikbudristek.
BACA JUGA: Mas Nadiem Jadi Guru Tamu di Puncak Hardiknas, Lihat Gayanya
Rona kebahagiaan tampak dari wajah Ibu Diana. Dia sangat mengapresiasi program Kemendikbudristek yang telah memberikan kesempatan kepada ratusan ribu guru honorer untuk menjadi ASN melalui PPPK.
“Terima kasih Mas Menteri sudah sangat peduli kepada kami guru-guru, terutama guru honorer yang sudah berumur 35 tahun lebih," ujarnya.
BACA JUGA: Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Bisa jadi Terobosan Pendidikan yang Layak
Dia mengaku, melalui PPPK ini taraf kesejahteraannya menjadi lebih baik. Mereka juga lebih sejahtera.
"Dengan program PPPK guru ini, mudah-mudahan saya bisa menjadi guru yang lebih baik lagi ke depannya,” ujar guru IPA yang saat ini mengajar prakarya.
Nadiem Makarim menegaskan, pemerintah serius meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru honorer. Salah satu program spektakulernya adalah satu juta PPPK guru.
Dia menyebutkan sekitar 300 ribu guru honorer yang meningkat statusnya lewat PPPK. Diakuinya masih banyak guru honorer yang belum terakomodasi dalam PPPK 2021.
Itu sebabnya, pemerintah kembali akan membuat seleksi PPPK 2022 dengan kuota lebih besar lagi.
"Saya pastikan rekrutmen PPPK guru akan terus dilanjutkan. Sisa formasi PPPK 2021 sekitar 200 ribu akan digabungkan dengan kuota baru 758 ribuan sehingga totalnya lebih dari 900 ribu," pungkas Nadiem Makarim. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad