Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Bisa jadi Terobosan Pendidikan yang Layak

Sabtu, 14 Mei 2022 – 08:00 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim. Foto: Kemendikbud

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) terus menghadirkan terobosan Merdeka Belajar dan memastikan masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya.

Berkat dukungan berbagai pihak, hingga saat ini ada 19 episode Merdeka Belajar yang menyentuh berbagai aspek transformasi pendidikan.

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Nadiem Makarim soal Seleksi PPPK Guru, Bikin Lega Honorer

Hal tersebut untuk memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia merasakan kemerdekaan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

“Semua dari kita mendapatkan hak akan pendidikan yang berkualitas. Itulah tujuan dari Merdeka Belajar yang sekarang menjadi gerakan kita bersama,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim,  Jumat (13/5).

BACA JUGA: Nadiem Makarim: Saya Tidak Paksa Sekolah Menerapkan Kurikulum Merdeka, tetapi...

Sebagai terobosan pertama yang dinilai paling esensial, karena berhubungan langsung dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, yaitu Asesmen Nasional, Kurikulum Merdeka, dan Rapor Pendidikan.

Selain itu, kata dia, bantuan pembiayaan pendidikan seperti dana BOS juga turut menjadi perhatian.

BACA JUGA: Nadiem Makarim: Siswa Tidak Perlu Khawatir dengan Tes Kelulusan

“Dengan terobosan tersebut, pembelajaran di sekolah sekarang lebih terfokus pada hal-hal yang esensial, yaitu kemampuan literasi, numerasi dan penguatan karakter, sehingga jauh lebih relevan,” tekan Mendikbudristek.

Dia menjelaskan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka merupakan sebuah tawaran atau opsi.

Jadi, lajutnya, tidak memaksakan sama sekali kepada sekolah untuk menerapkannya.

Namun, dia berharap para pendidik dan kepala sekolah melihat kurikulum itu dari keluasan manfaatnya untuk pemulihan pembelajaran.

“Kami berikan keleluasaan yang jauh lebih besar kepada mereka untuk mengembangkan pembelajaran dengan mengedepankan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning)," ungkapnya.

"Kurikulum Merdeka mengedepankan pembelajaran yang jauh lebih memerdekakan, menyenangkan, mendalam, dan relevan untuk para pelajar,” sambung Nadiem.

Saat ini, ekosistem pendidikan di Indonesia tidak perlu mengkhawatirkan ujian akhir yang menentukan kelulusan murid.

Sebab, Asesmen Nasional sebagai pengganti Ujian Nasional pada 2020 sudah diikuti lebih dari 6,5 juta murid dan 3 juta guru.

Mereka berfokus pada perkembangan dan perbaikan capaian belajar serta lingkungan sekolah.

“Hasil Asesmen Nasional bisa diakses di platform Rapor Pendidikan oleh pemerintah daerah dan sekolah sebagai bahan refleksi dalam menentukan langkah lebih lanjut yang berbasis data,” tutur Nadiem.

Selain menghadirkan platform untuk membantu guru dalam belajar, mengajar, dan berkarya, Kemendikbudristek juga memprioritaskan seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) guna mengatasi tantangan kesejahteraan yang dihadapi oleh para guru honorer selama ini.

“Kami akan terus melanjutkan program ini untuk memastikan guru-guru kita mendapatkan hak yang sepadan dengan pengabdiannya,” kata Mendikbudristek.

Sebelumnya, besaran dana untuk setiap murid di seluruh Indonesia adalah sama, tetapi sekarang disesuaikan dengan tingkat kemahalan daerah.

Dengan perubahan kebijakan BOS Majemuk itu, banyak sekali sekolah di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) mengalami peningkatan dana bantuan operasional sampai lebih dari dua kali lipat.

“Dana bantuan operasional sekolah sekarang juga langsung dikirim ke rekening sekolah dan penggunaannya jauh lebih fleksibel, sehingga kebutuhan sekolah bisa segera terpenuhi,” papar Nadiem.

Nadiem menambahkan, di setiap kunjungan kerjanya, selalu ada waktu untuk mengunjungi sekolah dan berbincang dengan para murid.

Dia menyebut, semangat murid untuk belajar dan meraih cita-cita menjadi inspirasi terbesarnya.

“Salah satu momentum kunjungan kerja yang paling berkesan bagi saya adalah ketika Bapak Presiden ikut masuk ke dalam kelas untuk berbincang dengan para murid, bahkan memberikan tantangan untuk mereka,” kata Nadiem. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mas Nadiem Ajak Mahasiswa Ikut Program Baru Kemendikbudristek Ini


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler