jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menetapkan Mei sebagai Bulan Merdeka Belajar.
Mengusung tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”, pemerintah bersama lapisan masyarakat merayakan peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2023 selama satu bulan penuh dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan secara nasional.
BACA JUGA: Hardiknas 2023: Karnaval Merdeka Belajar di Yogyakarta Hadirkan 24 Episode MB
“Layaknya perjuangan Ki Hadjar Dewantara yang terus kita lanjutkan, maka malam ini saya mengukuhkan bulan Mei sebagai Bulan Merdeka Belajar yang senantiasa dirayakan dengan semangat memerdekakan pendidikan Indonesia,” ujar Nadiem Makarim pada malam puncak Hardiknas 2023, di Komplek Candi Prambanan, Yogyakarta, Senin (29/5).
Semangat luar biasa untuk memeriahkan Hardiknas dalam satu bulan ini, kata Nadiem, membuktikan bahwa pemerintah dan lapisan masyarakat sudah siap meneruskan cita-cita Ki Hadjar Dewantara, yaitu melanjutkan gerakan Merdeka Belajar dan membawa Indonesia melompat ke masa depan.
BACA JUGA: Mas Nadiem Pamerkan Merdeka Belajar di Forum Dunia, 180 Negara TerkesimaÂ
Pada kesempatan tersebut, Nadiem mengucapkan terima kasih kepada para siswa, mahasiswa, guru dan dosen, pemerintah daerah dan mitra, beserta seluruh jajaran Kemendikbudristek mulai dari unit utama sampai UPT Dinas.
Kemeriahan peringatan Hardiknas tahun ini, kata Menteri Nadiem, merupakan bukti atas capaian pemerintah dalam membawa perubahan yang mendorong transformasi dan kemajuan pendidikan melalui gerakan Merdeka Belajar.
BACA JUGA: Dukung Program Merdeka Belajar, MIND ID Beri Beasiswa Pendidikan untuk Ribuan Pelajar
“Berkat semangat gotong royong yang telah mendarah daging dalam tubuh kita sebagai manusia Indonesia, banyak sekali capaian yang berhasil dicapai dalam waktu cukup singkat,” ucapnya.
Saat ini, tambah Nadiem, peserta didik di lebih dari 350 ribu sekolah telah menikmati proses pembelajaran yang menyenangkan dengan implementasi Kurikulum Merdeka.
Sebanyak 2,6 juta lebih guru saling terhubung untuk saling belajar dan berbagi dengan Platform Merdeka Mengajar. Juga 470 ribu lebih mahasiswa telah memperoleh kesempatan untuk belajar dan berkarya di luar kampus.
Selain itu, terobosan-terobosan lain seperti Asesmen Nasional, Rapor Pendidikan Indonesia, Perubahan Mekanisme BOS, Revitalisasi Bahasa Daerah, Dana Indonesiana, serta program SMK Pusat Unggulan, program Guru Penggerak, dan pengiriman jutaan buku-buku bacaan berkualitas juga telah memberikan dampak dan manfaat yang nyata. (esy/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad