Nadiem Makarim Sebut Dukungan Ilmuwan, Insinyur, dan Aktivis Sangat Dibutuhkan

Rabu, 07 Desember 2022 – 14:35 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan dalam skema kebijakan Merdeka Belajar, pendidikan vokasi salah satunya dalam inovasi kendaraan listrik. Foto dok. Kemendikbudristek

jpnn.com - JAKARTA -Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim terus menyuarakan pentingnya pendidikan untuk dapat menjawab tantangan krisis iklim.

Untuk menghadapi tantangan dunia terbesar saat ini, yaitu perubahan iklim, diperlukan gotong royong dari para ilmuwan, insinyur, aktivis, dan banyak pihak untuk bersama bergerak menjemput bola dan mencari solusi dengan cepat.

BACA JUGA: Membaca Arah Transformasi Pendidikan di Era Nadiem Makarim

Nadiem mengatakan dalam skema kebijakan Merdeka Belajar, pendidikan vokasi merupakan prioritas pemerintah untuk bisa menjawab kebutuhan zaman, termasuk di dalamnya mempersiapkan sumber daya manusia unggul yang mampu menciptakan solusi akan krisis iklim, misalnya dalam inovasi kendaraan listrik.

"Kami menilai hal ini prioritas. Oleh karena itu, skema kebijakan kami di pendidikan vokasi dirancang untuk dapat mendorong inovasi-inovasi penciptaan teknologi terkait baik dari hulu hingga hilirisasi produk," kata Nadiem, Rabu (7/12).

BACA JUGA: 4 Bank di Indonesia Abaikan Komitmen Atasi Krisis Iklim, Ini Daftarnya

Sejalan dengan imbauan Mendikbudristek Nadiem Makarim, inovasi-inovasi nyata karya anak bangsa untuk menangani krisis iklim makin terakselerasi cepat. Berbagai upaya nyata muncul oleh pemerintah bersama berbagai insan pendidikan. 

Mulai dari tingkat SMK, dan perguruan tinggi vokasi dalam mendukung upaya penanganan krisis iklim yang berkelanjutan dengan penerapan prinsip green economy di dalamnya.

BACA JUGA: Dukung Mitigasi Perubahan Iklim, APP Sinar Mas Gandeng KLHK

Pembelajaran di pendidikan vokasi telah dan terus ditransformasi sesuai arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Salah satunya melalui pelibatan peran industri yang makin masif, tidak hanya dalam penyiapan kurikulum, tetapi juga penyediaan tempat praktik kerja lapangan/magang, pelibatan praktisi untuk mengajar, dan mengembangkan teaching factory. 

Nadiem menyebutkan makin banyak kelas industri yang diselenggarakan di SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi. Bersama KADIN misalnya, beberapa politeknik telah menyusun panduan rencana pembelajaran untuk magang industri selama sedikitnya satu semester, sehingga pelaksanaan magang lebih konsisten, lebih efektif, dan dipahami baik oleh industri maupun perguruan tinggi. 

"Pendidikan vokasi baik SMK dan perguruan tinggi juga terus mempersiapkan SDM terampil di sektor industri kendaran listrik atau EV dan energi terbarukan lainnya," pungkas Nadiem Makarim. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler