MUNGKID - Istri Menteri BUMN Dahlan Iskan, Nafsiah Dahlan secara tiba-tiba mengunjungi Desa Bahasa Ngargogondo Borobudur, Jateng, Rabu (26/6). Bersama rombongan Nafsiah Dahlan mengunjungi pusat pelatihan desa Bahasa.
Di sana, perempuan berkerudung ini disambut para pelajar yang sedang ikut pelatihan dengan menjabat tangan secara bergantian.
Kunjungan mendadak ini dilakukanya untuk mendukung serta mendorong keberadaan Desa Bahasa agar bisa lebih berkembang. Kunjungan kali ketiga Nafsiah ini juga bersama Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN dan Darma Wanita Persatuan (DWP) BUMN.
"Nah, kalau dukungan itu bukan dari kita, lalu dari siapa lagi. Mumpung di sini ada ibu- ibu rombongan BUMN, mari kita tingkatkan kerjasama agar desa bahasa bisa berkembang," kata Nafsiah.
Rombongan para istri petinggi BUMN juga disambut dari beberapa pejabat tinggi di kalangan perusaan BUMN. Seperti, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (PT TWCBPRB) Purnomo Siswoprasetjo, dan beberapa pejabat di Lingkup BUMN.
Nafsiah menilai bahwa Desa Ngargogondo dengan desa bahasa di dalamnya memiliki potensi yang besar. Khususnya, dalam mendidik bahasa Inggris. Dia pun juga sempat memberikan bantuan untuk kemajuan desa bahasa.
”Kita saling kerjasama untuk saling memajukan. Ini saya membuka jalan saja. Selanjutnya nanti harus ada yang meneruskan,” ujar dia.
Selain mengikuti proses pembelajaran di Desa Bahasa, Nafsiah juga mendekatkan diri dengan para siswa peserta pelatihan desa bahasa. Nafsiah kaget ketika ada siswa yang datang dari Kalimantan. Ada juga guru-guru SD yang juga turut belajar di sana. ”Ini hebat dan harus terus dipromosikan supaya lebih banyak lagi yang datang,” katanya.
Penggagas Desa Bahasa, Hani Sutrisno, mengaku kaget dengan kunjungan yang diakukan dadakan ini. Dia sangat mengapresiasi langkah yang siambil Nafsiah dan rombongan mau mendukung kemajuan Desa Bahasa tersebut.
"Kami berharap dengan kunjungan yang dilakukan bisa lebih memotivasi para siswa yang belajar di sini. Selain itu, diharapkan dapat lebih memperkenalkan desa bahasa di Desa Ngargogondo Borobudur itu ke seluruh Indonesia. Karena metode yang kami berikan belum ada di daerah- daerah lain," jelasnya.
Dia menargetkan bahwa tahun depan, desa bahasa semoga mampu dikunjungi oleh 2.500 siswa dari seluruh Indonesia. Untuk mendukung target tersebut, pihaknya mengaku masih mengalami keterbatasan tempat.
"Untuk itu, kami sangat berterima kasih kalau ada dari BUMN yang mungkin mau berinvestasi akhirat dengan membantu keterbatasan kami," imbuh Hani. (Ady)
Di sana, perempuan berkerudung ini disambut para pelajar yang sedang ikut pelatihan dengan menjabat tangan secara bergantian.
Kunjungan mendadak ini dilakukanya untuk mendukung serta mendorong keberadaan Desa Bahasa agar bisa lebih berkembang. Kunjungan kali ketiga Nafsiah ini juga bersama Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN dan Darma Wanita Persatuan (DWP) BUMN.
"Nah, kalau dukungan itu bukan dari kita, lalu dari siapa lagi. Mumpung di sini ada ibu- ibu rombongan BUMN, mari kita tingkatkan kerjasama agar desa bahasa bisa berkembang," kata Nafsiah.
Rombongan para istri petinggi BUMN juga disambut dari beberapa pejabat tinggi di kalangan perusaan BUMN. Seperti, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (PT TWCBPRB) Purnomo Siswoprasetjo, dan beberapa pejabat di Lingkup BUMN.
Nafsiah menilai bahwa Desa Ngargogondo dengan desa bahasa di dalamnya memiliki potensi yang besar. Khususnya, dalam mendidik bahasa Inggris. Dia pun juga sempat memberikan bantuan untuk kemajuan desa bahasa.
”Kita saling kerjasama untuk saling memajukan. Ini saya membuka jalan saja. Selanjutnya nanti harus ada yang meneruskan,” ujar dia.
Selain mengikuti proses pembelajaran di Desa Bahasa, Nafsiah juga mendekatkan diri dengan para siswa peserta pelatihan desa bahasa. Nafsiah kaget ketika ada siswa yang datang dari Kalimantan. Ada juga guru-guru SD yang juga turut belajar di sana. ”Ini hebat dan harus terus dipromosikan supaya lebih banyak lagi yang datang,” katanya.
Penggagas Desa Bahasa, Hani Sutrisno, mengaku kaget dengan kunjungan yang diakukan dadakan ini. Dia sangat mengapresiasi langkah yang siambil Nafsiah dan rombongan mau mendukung kemajuan Desa Bahasa tersebut.
"Kami berharap dengan kunjungan yang dilakukan bisa lebih memotivasi para siswa yang belajar di sini. Selain itu, diharapkan dapat lebih memperkenalkan desa bahasa di Desa Ngargogondo Borobudur itu ke seluruh Indonesia. Karena metode yang kami berikan belum ada di daerah- daerah lain," jelasnya.
Dia menargetkan bahwa tahun depan, desa bahasa semoga mampu dikunjungi oleh 2.500 siswa dari seluruh Indonesia. Untuk mendukung target tersebut, pihaknya mengaku masih mengalami keterbatasan tempat.
"Untuk itu, kami sangat berterima kasih kalau ada dari BUMN yang mungkin mau berinvestasi akhirat dengan membantu keterbatasan kami," imbuh Hani. (Ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Siap Akomodasi Putusan MK soal DPD
Redaktur : Tim Redaksi