jpnn.com - JAKARTA- Menpora Imam Nahrawi menyayangkan sikap operator ISC, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) yang membiarkan pemain/pelatih asing yang bekerja di Indonesia tanpa Kitas, tapi dengan visa biasa. Karena itu, pemerintah bakal mengevaluasi ISC dan memberikan sanksi.
Saat ditemui di kantornya, Kamis (1/9) malam, Imam menjelaskan bahwa kondisi ini sejatinya sudah menjadi perhatian pemerintah dari awal. Bahkan, berulan kali diingatkan oleh pemerintah untuk menjalankan semangat reformasi sepak bola nasional.
BACA JUGA: Yuk... Nonton Laga Indonesia Kontra Malaysia, Cek Harga Tiketnya di Sini
Saat itu, lanjut Imam, pihaknya telah mendengarkan pernyataan direktur utama PT GTS Joko Driyono yang menyatakan urusan keimigrasian telah beres. Nyatanya, dari data Save our Soccer, terungkap bahwa 81 pemain/pelatih masih bandel dan melanggar hukum Indonesia.
"Saya baru tahu sekarang dan tidak pernah ada laporan ke saya. Dulu saya pernah minta ke Bapak Joko Driyono untuk segera laporakan pemain asing kita. Waktu itu saya minta sebelum mulai ISC, bilangnya beres. Ternyata terjadi seperti ini berarti yang teledor operatornya (PT GTS)," tegas Imam.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Persiapan Atlet Tarung Derajat PON Kepri sudah 80 Persen
Selanjutnya, Kemenpora akan melakukan evaluasi terhadap PT GTS terlebih dulu. Pasalnya, ada janji perbaikan tata kelola yang tidak dijalankan atau diabaikan.
"Kejadian seperti ini berarti mencederai semangat perbaikan tata kelola. Saya kira kita harus memberikan sanksi kepada operator. Tapi saya belum tahu sanksinya apa, kami akan evaluasi dulu," Ucap Imam. (dkk/jpnn)
BACA JUGA: Banyak Pemain Asing Tak Urus Kitas, Operator ISC Salahkan Klub
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dicalonkan Jadi Ketum PSSI, Mantan Penyerang Timnas Ini Bilang Begini
Redaktur : Tim Redaksi