ASSEN - Nasib sial kembali dialami Jorge Lorenzo di Sirkuit Assen. Musim lalu dia harus out dari lomba pada lap pertama karena motornya terseret motor Alvaro Bautista yang terjatuh. Kini, dia malah harus absen dalam lomba karena terjatuh dalam sesi latihan kedua, Kamis (27/6).
Cuaca Assen yang tak menentu menjadi salah satu penyebab Lorenzo jatuh. Beberapa bagian lintasan tergenang air setelah hujan turun dengan intensitas sedang. Pada sesi latihan pagi, lintasan masih dalam kondisi kering.
Saat memasuki tikungan 13, Lorenzo tak mampu mengendalikan motor Yamaha M1-nya yang sedang melaju dalam kecepatan 200 km per jam. Itu disebabkan ban belakang melintas di atas garis putih yang tergenang air. Saking tingginya kecepatan, tubuh Lorenzo sampai terlontar melewati handlebar dan mendarat dengan keras. Bahu kiri Lorenzo bahkan sempat terseret puluhan meter di rumput.
Beberapa saat Lorenzo tergeletak di rumput sisi lintasan. Dia berdiri dengan sangat perlahan. Saat petugas medis datang dan langsung membawa dia ke Medical Centre. Dari pemeriksaan di Medical Centre, Lorenzo dinyatakan mengalami pattah collarbone alias tulang selangka kiri.
Untuk antisipasi cedera lain, Lorenzo menjalani observasi selama 12 jam di satu rumah sakit di Assen. Kubu Yamaha mengungkapkan, Lorenzo segera dibawa terbang ke Barcelona Sabtu malam (29/6) waktu setempat untuk segera menjalani operasi bersama Dr. Xavier Mir.
"Jorge mengalami kecelakaan saat sedang melaju dengan kecepatan 200 km/jam, kepastian cedera hingga saat ini adalah patah collarbone kiri," ungkap Dr. Mir.
Cedera di bagian tubuh yang sama sudah pernah dialami Lorenzo pada musim 2009. Pada November 2009, dia menjalani operasi kecil untuk melepaskan pelat titanium dari tulang yang sama. Titanium itu sudah terpasang sejak dia mengalami kecelakaan di Sikuit Barcelona saat berlomba di kelas 250 cc musim 2005, dan cedera lagi pada tes akhir musim di Valencia, November 2005.
Cedera parah yang dialami Lorenzo tentu saja menjadi pukulan bagi Yamaha. Sebab, dia sedang dalam tren positif dan memburu hat-trick kemenangan.
Dalam peluang Lorenzo untuk memburu kemenangan ketiga beruntun itu sebenarnya cukup terbuka. Dalam sesi latihan pagi, Lorenzo membukukan waktu tercepat dengan 1 menit 35,263 detik. Dia mengalahkan Cal Crutchlow (Yamaha Tech 3) dan Marc Marquez (Repsol Honda). Catatan waktu Lorenzo terus bertahan sampai berakhirnya sesi latihan kedua. (ady)
Cuaca Assen yang tak menentu menjadi salah satu penyebab Lorenzo jatuh. Beberapa bagian lintasan tergenang air setelah hujan turun dengan intensitas sedang. Pada sesi latihan pagi, lintasan masih dalam kondisi kering.
Saat memasuki tikungan 13, Lorenzo tak mampu mengendalikan motor Yamaha M1-nya yang sedang melaju dalam kecepatan 200 km per jam. Itu disebabkan ban belakang melintas di atas garis putih yang tergenang air. Saking tingginya kecepatan, tubuh Lorenzo sampai terlontar melewati handlebar dan mendarat dengan keras. Bahu kiri Lorenzo bahkan sempat terseret puluhan meter di rumput.
Beberapa saat Lorenzo tergeletak di rumput sisi lintasan. Dia berdiri dengan sangat perlahan. Saat petugas medis datang dan langsung membawa dia ke Medical Centre. Dari pemeriksaan di Medical Centre, Lorenzo dinyatakan mengalami pattah collarbone alias tulang selangka kiri.
Untuk antisipasi cedera lain, Lorenzo menjalani observasi selama 12 jam di satu rumah sakit di Assen. Kubu Yamaha mengungkapkan, Lorenzo segera dibawa terbang ke Barcelona Sabtu malam (29/6) waktu setempat untuk segera menjalani operasi bersama Dr. Xavier Mir.
"Jorge mengalami kecelakaan saat sedang melaju dengan kecepatan 200 km/jam, kepastian cedera hingga saat ini adalah patah collarbone kiri," ungkap Dr. Mir.
Cedera di bagian tubuh yang sama sudah pernah dialami Lorenzo pada musim 2009. Pada November 2009, dia menjalani operasi kecil untuk melepaskan pelat titanium dari tulang yang sama. Titanium itu sudah terpasang sejak dia mengalami kecelakaan di Sikuit Barcelona saat berlomba di kelas 250 cc musim 2005, dan cedera lagi pada tes akhir musim di Valencia, November 2005.
Cedera parah yang dialami Lorenzo tentu saja menjadi pukulan bagi Yamaha. Sebab, dia sedang dalam tren positif dan memburu hat-trick kemenangan.
Dalam peluang Lorenzo untuk memburu kemenangan ketiga beruntun itu sebenarnya cukup terbuka. Dalam sesi latihan pagi, Lorenzo membukukan waktu tercepat dengan 1 menit 35,263 detik. Dia mengalahkan Cal Crutchlow (Yamaha Tech 3) dan Marc Marquez (Repsol Honda). Catatan waktu Lorenzo terus bertahan sampai berakhirnya sesi latihan kedua. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas, Jangan Besar Kepala!
Redaktur : Tim Redaksi