jpnn.com - KANSAS CITY - Liburan keluarga Schwab dan keluarga besar legislator Kansas City, Wyandotte County, Negara Bagian Kansas, Amerika Serikat (AS), Minggu (7/8) kemarin, menjadi bencana.
Di tengah kegembiraan, Caleb Thomas, putra Schwab yang masih berusia 10 tahun, celaka di Verruckt Water Slide dan tewas.
BACA JUGA: Bom Bunuh Diri Serang Rumah Sakit, 63 Orang Tewas
Caleb menjadi salah seorang pengunjung Schlitterbahn Water Park yang mengantre di wahana seluncuran air tertinggi di dunia itu. Sesuai dengan aturan yang berlaku, pengunjung yang naik wahana tersebut harus memiliki tinggi minimal 137 sentimeter. ’’Tidak ada informasi apakah Caleb memenuhi syarat tersebut,’’ terang sumber harian Kansas City kemarin (8/8).
Bersama dua pengunjung yang lain, dia naik ke wahana yang baru beroperasi pada Juli 2014 itu. Untuk seluncur, tiga pengunjung naik satu perahu karet. Total berat ketiganya harus sejumlah 181–249 kilogram. Tiga pengunjung dalam perahu itu meluncur dari ketinggian sekitar 51,38 meter. Di sepanjang jalur seluncur, terpasang jaring pengaman untuk menghindari risiko pengunjung terlempar ke luar.
BACA JUGA: Erdogan Unjuk Kekuatan buat Dunia Barat
Dari puncak menuju lembah seluncuran yang namanya dalam bahasa Indonesia berarti gila itu, perahu bisa melaju secepat 96,5 kilometer per jam. Kabarnya, kecepatan maksimal perahu yang diluncurkan dari puncak Verruckt bisa mencapai 112,6 kilometer per jam. Sebelum sampai finis, perahu karet akan kembali menaiki bukit yang tingginya tidak sampai separo puncak seluncuran.
Schwab dan keluarganya adalah bagian dari rombongan legislator Kansas yang menikmati water park tersebut dengan gratis. Kabarnya, Minggu itu, pihak water park sengaja menggratiskan tiket untuk para legislator. Mereka boleh datang bersama keluarga masing-masing. Sebagai wahana teranyar, Verruckt jelas menarik paling banyak minat. Salah satunya Caleb.
BACA JUGA: Presiden Minta Polisi Tembak Pejabat yang Terlibat Narkoba
Namun, nahas bocah penghobi olahraga itu karena petualangannya di seluncuran tercuram di dunia tersebut juga mengakhiri hidupnya. Begitu insiden maut itu terjadi, Schlitterbahn Water Park langsung ditutup. ’’Kami menutup wahana seluncuran air tersebut dan juga water park sampai investigasi polisi tuntas,’’ terang Winter Prosapio, jubir water park, dalam pernyataan resmi.
Lebih lanjut, dia mengaku sama sekali tidak tahu tentang insiden yang menimpa Caleb. ’’Jujur, kami tidak tahu apa yang terjadi. Tapi, kami akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk mengungkapnya,’’ tegas perempuan itu. Dia mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 14.34 waktu setempat. Hari itu juga, pihak water park langsung menutup seluncuran tersebut.
Sejauh ini, polisi maupun pihak water park belum mengungkapkan penyebab kematian Caleb. Sebab, banyak kemungkinan yang terjadi. Wahana yang digagas Henry dan ada sejak November 2012 itu sempat beberapa kali menjalani penyesuaian. Termasuk menambahkan jaring pada perahu karet yang sudah dilengkapi dengan sabuk pengaman tersebut. ’’Semua demi keamanan pengunjung,’’ kata Henry.
Kemarin orang tua Caleb, Scott dan Michele Schwab, mengucapkan terima kasih kepada publik. Dalam pernyataan tertulis, mereka mengaku sangat kehilangan bocah periang tersebut. Tapi, mereka juga merasa mendapat banyak perhatian dan simpati dari masyarakat. ’’Sejak dilahirkan, dia selalu membawa kebahagiaan bagi keluarga kami dan semua orang yang mengenalnya,’’ ungkap mereka. (usatoday/bbc/cnn/kansascity/hep/c19/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Haru Sopir Uber Bisa Lihat Anaknya Bertarung di Rio 2016
Redaktur : Tim Redaksi