jpnn.com, LUMAJANG - Pengurus cabang Nahdhlatul Ulama Lumajang, Jatim melayangkan protes atas penggunaan bendera NU saat kampanye terbuka cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno, di Lapangan Stadion Semeru, Lumajang, pada 4 April lalu.
Pengurus NU Lumajang menilai, penggunaan bendera milik organisasi tersebut pada kampanye terbuka itu telah melecehkan jamiyah Nahdhlatul Ulama, yang bisa menimbulkan gesekan horizontal di tengah masyarakat.
BACA JUGA: Kampanye Terbuka Sandiaga Uno Disoroti Bawaslu, Ada Apa ya?
BACA JUGA : Ma'ruf Amin Sindir Sandi: Jangan Mengeksploitasi NU
Nota keberatan disampaikan secara tertulis oleh pengurus NU Kabupaten Lumajang.
BACA JUGA: Kartu Prakerja Jokowi Vs Rumah Siap Kerja Prabowo, Mana yang Lebih Baik?
“Bendera NU merupakan sebuah kehormatan bagi warga Nahdhiyin karena mencerminkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara,” ujar Muhammad Masud Ketua PCNU Kabupaten Lumajang.
BACA JUGA : Kampanye Terbuka Sandiaga Uno Disoroti Bawaslu, Ada Apa ya?
BACA JUGA: Hamdalah, Kampanye Akbar Prabowo Rezeki Buat Salehudin
Dia menegaskan seharusnya kinerja politik untuk meraih simpati masyarakat lewat kampanye harus dilakukan dengan cara bermartabat.
“Tanpa harus menodai lembaga, organisasi, maupun institusi resmi di negeri ini,” tegasnya.
BACA JUGA : Keluarga Soeharto Sempurnakan Suasana Kampanye Akbar Prabowo - Sandi
Meski sudah mengeluarkan surat nota keberatan, tapi PCNU Lumajang, tidak akan melaporkan panitia kampanye terbuka Sandiaga Uno kepada pihak berwajib.
"Kami hanya menyerukan agar tidak menggunakan atribut NU dalam politik praktis," pungkas Masud. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maruf Amin Sindir Sandi: Jangan Mengeksploitasi NU
Redaktur & Reporter : Natalia