Untuk memperingati 12 tahun berdirinya Saman Melbourne, kelompok yang gencar memprosikan tarian Aceh Saman tersebut menggelar acara 'Artiumnation Flight to Indonesia'.
Tadinya dua band asal Indonesia, NAIF dan Hivi akan tampil di acara tersebut sebagai bintang tamu.
BACA JUGA: Polisi Australia Sita Setengah Ton Narkoba dalam Kaleng Bubuk Protein
Tapi Rabu malam (8/03/2017) lewat akun Facebooknya, Saman Melbourne menjelaskan jika NAIF dan Hivi batal tampil di Melbourne.
"Hal ini berkaitan dengan visa, karena ada perubahan soal aplikasi visa yang diajukan ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta," ujar Putri Jihan Bahmid, Project Manager Artiumnation 2017.
BACA JUGA: Sapi Australia Hadapi Persaingan Kian Ketat di Pasar Daging Indonesia
"Kami telah mengajukan visa untuk rombongan 28 orang, tetapi diminta untuk menarik aplikasi dan mengajukan kembali dengan visa jenis lain, temporary activity visa," katanya saat dihubungi Erwin Renaldi dari ABC Australia Plus. Skip Facebook
FireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.
BACA JUGA: Gita V. Soraya Kembangkan Alat Diagnostik Parasit Malaria
Skip Facebook PostFireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame. FACEBOOK: Artiumnation
Putri mengaku jika proses ini membutuhkan waktu setidaknya tiga hari, sehingga terlalu beresiko karena para bintang tamu akan main pada hari Sabtu besok (11/03/2017).
"Kabar untuk mengajukan kembali dengan jenis visa yang berbeda ini kami terima tiga hari sebelum hari H."
Ia juga menjelaskan jika persiapan untuk acara pagelaran budaya ini sudah dilakukan enam bulan sebelumnya, sehingga acara tidak mungkin dibatalkan.
"Kami sempat down, tapi saya tetap akan maju. The show must go on," tegasnya.
Startegi yang dilakukan Putri dan rekan-rekannya kini adalah dengan tidak memungut bayaran bagi para pengunjung.
"Sebelumnya harga tiket berkisar $25-$30, sekitar Rp 250-300 ribu, tapi kini akan jadi gratis dan kami menggembalikan uang bagi mereka yang telah membeli tiket," kata Putri.
"Alhamdulillah, sponsor kami tetap stay, sehingga kami masih bisa tetap membiayai jalannya acara," kata mahasiswi di Monash University tersebut.
Pada acara tersebut, sesuai dengan namanya Flight to Indonesia, akan mengajak para penonton melihat beragam tarian nusantara.
"Sesuai rencana awal, akan ada 12 macam tarian Indonesia dari Sabang sampai Merauke, tidak hanya tarian Saman. Band dari Jakarta memang awalnya juga hanya sebagai bintang tamu dan fokus kita pada tarian Nusantara ini."
Sebelum acara tarian nasional akan ada sosialisasi soal anggara belanja Indonesia (APBN) dan pajak yang menghadirkan Bapak Hestu Yoga Saksama, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan RI. Acara ini digelar oleh kantor Konsulat Jenderal RI di Melbourne pada hari Sabtu (11/03/2017) pukul 4 sore di Melbourne Town Hall.
Sementara, 'Artiumnation Flight to Indonesia' digelar di tempat yang sama mulai pukul 6 sore dengan bintang tamu kelompok musik Ashilla yang terbuka untuk semua kalangan dan gratis.
Putri berharap dengan bebas pungutan biaya ini maka akan lebih menarik pengunjung, khususnya warga lokal Melbourne yang kini menjadi target panitia.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Pesawat Garuda 10 Tahun Lalu