jpnn.com - jpnn.com - Astra International menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun lalu.
Laba bersih emiten berkode ASII itu menanjak lima persen menjadi Rp 15,16 triliun.
BACA JUGA: Astra Siapkan Belanja Modal Rp 15 Triliun
Sebagai perbandingan, Astra membukukan laba bersih sebesar Rp 14,464 triliun pada 2015.
Laba per saham naik ke posisi Rp 374 per lembar dibanding periode sama pada 2015 yang berada di kisaran Rp 357.
BACA JUGA: Astra Kuasai Tol Cikopo-Palimanan
Sepanjang tahun lalu, pendapatan bersih terakumulasi Rp 181,084 triliun.
Jumlah itu turun dua persen dibandingkan edisi yang sama 2015, yakni Rp 184,196 triliun.
Astra berhasil mengejar efisiensi dari sejumlah pos. Antara lain, beban penjualan turun 13,844 persen menjadi Rp 7,855 triliun dari Rp 9,117 triliun.
Kerugian selisih kurs juga diminimalisasi menjadi Rp 155 miliar dibanding edisi 2015 di kisaran Rp 291 miliar.
Penghasilan lain-lain turun menjadi Rp 3,165 triliun dibandingkan edisi 2015 di level Rp 4,234 triliun.
Meski begitu, Astra sukses meraih penghematan cukup signifikan dari kerugian penurunan nilai terkait properti pertambangan.
Sepanjang 2016, tidak ada kerugian atas hal tersebut.
Sedangkan pada 2015 masih tercatat terjadi kerugian sebesar Rp 5,255 triliun.
Manajemen mengklaim, sepanjang 2016 kinerja grup otomotif cukup baik.
Terjadi pertumbuhan pangsa pasar pada segmen mobil dan sepeda motor. Sebaliknya, kinerja penjualan alat berat dan pertambangan terpengaruh secara negatif.
Hal itu karena harga batu bara merosot meski terjadi perbaikan kondisi pada kuartal akhir tahun lalu.
”Kinerja bisnis tahun lalu cukup memuaskan. Prospek tahun ini tampaknya cukup positif dengan perbaikan kondisi ekonomi dan kenaikan harga batu bara,” tutur Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto. (far)
Redaktur & Reporter : Ragil