jpnn.com, SUMBA BARAT DAYA - Presiden Joko Widodo tampak menikmati keunikan budaya di Sumba Barat Daya, ketika menghadiri Parade Kuda Sandalwood dan Festival Tenun Ikat Sumba 2017 di Lapangan Galatama, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (12/7).
Jokowi -sapaan Joko Widodo mengatakan bahwa budaya merupakan ciri khas sebuah bangsa, dan bila dikelola dengan baik akan menjadi keunggulan yang dimiliki Indonesia dibanding bangsa-bangsa lain, terutama di bidang pariwisata.
BACA JUGA: Jokowi akan Meminang Jenderal Gatot jadi Cawapres, Sudah Ada Tandanya...
Dengan jumlah suku sebanyak 714 etnis yang tersebar di 17.000 pulau, menunjukkan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia. "Inilah kebinekaan kita, Bhinneka Tunggal Ika yang harus kita jaga, karena sangat beragam," ujar Jokowi saat memberi sambutan di acara itu.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu meminta agar keunikan tersebut dapat dikelola dengan baik, dan kegiatan promosi dilakukan secara masif dan efektif guna menarik wisatawan.
BACA JUGA: Soal Hak Angket KPK, Begini Kata Jubir Kepresidenan
Presiden memuji keunikan yang ada di Pulau Sumba, seperti kuda sandalwood yang setiap tahun dipakai untuk parade, dan tak jarang digunakan untuk mas kawin. "Ini simbol kesatria," ucap mantan wali kota Surakarta.
BACA JUGA: Amien Rais Sebut Bung Jokowi Lurah Indonesia, Jauh Lebih Lemah Dibanding Pak Harto
Keunikan lainnya adalah budaya cium hidung. Saat tiba di bandara, presiden dibisiki oleh Bupati Sumba Barat Daya tentang budaya tersebut. "Itu adalah simbol napas kehidupan," ungkapnya.
Jokowi menyampaikan bahwa setiap suku dan daerah memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Karena itu, dia berharap Parade Kuda Sandalwood dan Festival Tenun Ikat Sumba, harus dibuat secara berkelanjutan. Harus dipikirkan upaya melestarikan budaya tersebut agar tingkat kunjungan wisatawan tetap berlangsung meski tidak ada festival.
Misalnya, kegiatan tersebut dikelola secara modern dan dipublikasikan secara gencar di media sosial. Atau mengundang para blogger datang ke Sumba, untuk membantu promosinya.
"Kalau perlu cari sutradara film, baik nasional maupun internasional yang mau produksi filmnya dengan latar belakang keindahan Sumba, supaya NTT makin terkenal di mancanegara," ucap Jokowi.
Sebelum meninggalkan Lapangan Galatama, Jokowi menyaksikan atraksi budaya, parade kuda, proses tenun ikat, serta menyapa dan berswafoto dengan masyarakat. Bahkan, dengan mengenakan pakaian adat Sumba, suami Iriana sempat merasakan naik kuda sandalwood. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nilai Tukar Nelayan Tangkap Melambung di Era Jokowi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam