Naik Lagi di Tengah Sepi Transaksi

Sabtu, 24 Mei 2014 – 08:02 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan berhasil bertahan di zona hijau. Di tengah sepi transaksi, IHSG menguat tipis (3,175 poin (0,064 persen) ke level 4.973,057 dan indeks LQ45 hanya bertambah 0,24 poin (0,03 persen) ke level 847,69 pada penutupan perdagangan kemarin.

Frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 161.847 kali dengan volume sebanyak 3,762 miliar saham senilai Rp 4,934 triliun. Sebanyak 151 saham naik, sebanyak 115 saham turun, dan 232 saham stagnan.

BACA JUGA: Garuda Batal Terbang di Halim, Untungkan Citilink

Investor asing terlihat masih agresif melakukan aksi beli dengan pembelian bersih (foreign net buy) tercatat senilai Rp 328,4 miliar. Secara kumulatif sejak awal tahun sampai dengan kemarin pembelian bersih investor asing sebanyak Rp 41,848 triliun.

Nilai tukar rupiah kembali melemah sampai ke level 11.560 per dolar Amerika Serikat (USD) dibandingkan 11.515 per USD pada penutupan sebelumnya (kurs tengah BI).

BACA JUGA: Dana Asing Kembali Masuk

Tim riset Valbury Asia Securities, menilai hijaunya IHSG dipengaruhi oleh sentimen domestik dan regional. Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi di bulan Mei berada di bawah angka 0,2 persen karena adanya beberapa barang yang kemungkinan mengalami deflasi.

"Selanjutnya, BI menilai diperlukan langkah antisipasi kenaikan harga selama bulan puasa dan lebaran. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan akan mencapai sekitar 5,4 persen sampai 5,8 persen," sebut tim ini.

BACA JUGA: Dorong Bukopin Garap Pasar Kredit Ritel di KTI

Menurut BI, faktor pendorong pertumbuhan masih bersumber dari sisi domestik, yaitu dari konsumsi swasta dan investasi yang akan membaik. Adapun konsumsi swasta di triwulan lalu mencapai 5,6 persen. Sedangkan, dari sisi eksternal, ekspor dinilai belum bisa meningkat secara tajam karena memang permintaannya sedang mengalami perlambatan.

"Sementara itu, pasar juga dipengaruhi oleh The Fed yang merilis hasil FOMC minutes bulan lalu, yang antara lain menyatakan bahwa berlanjutnya stimulus tidak mendorong kenaikan laju inflasi secara signifikan," paparnya.
       
Dari regional, Indeks manufaktur Tiongkok yang dikeluarkan HSBC Holdings dan Markit Economics berada di 49,7 melebihi estimasi sebesar 48,3. Indeks manufaktur di April berada di level 48,1 dimana angka di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi.

"Pemimpin Partai Komunis memperkirakan kebijakan seperti pajak dan pengeluaran untuk pembangunan kereta api akan mempercepat pertumbuhan menjadi 7,5 persen tahun ini," imbuhnya.
       
Mayoritas bursa unggulan di Asia pada penutupan akhir pekan kemarin juga menguat; indeks Straits Times naik 12,36 poin (0,38 persen) ke level 3.278,02. Indeks Nikkei 225 naik 124,38 poin (0,87 persen) ke level 14.462,17. Indeks Hang Seng naik 12,10 poin (0,05 persen) ke level 22.965,86. Indeks Composite Shanghai naik 13,28 poin (0,66 persen) ke level 2.034,57.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Perkuat Rute Internasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler