JAKARTA - Sinyal pemerintah yang akan menaikkan harga BBM bersubsidi antara Rp500 hingga Rp1500, langsung menuai kritikan sejumlah pihak. Pengamat politik Saiful Mujani menilai, jika nantinya pemerintah benar-benar menaikkan harga BBM, maka dampak politiknya akan dirasakan Partai Demokrat.
"Kenaikan BBM sangat berpengaruh negatif pada Demokrat. Jika kenaikan tidak disertai kompensasi yang besar, yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat, maka akan mempersulit Demokrat," ujar Saiful Mujani di Jakarta, kemarin.
Kompensasi yang dimaksud antara lain program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan peningkatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Seperti diberitakan, Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Rabu (22/2), telah menyebutkan adanya tiga opsi kenaikkan BBM, yakni Rp500, Rp1000, dan Rp1500.
Jero menjelaskan berdasarkan usulan masyarakat, opsi kenaikan harga BBM itulah yang paling mungkin untuk diambil dalam jangka pendek.
“Menurut suara-suara yang ada di masyarakat, memang opsi itulah (kenaikan harga) yang paling mungkin diambil,” kata mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ini. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank BUMN Kompak Tetapkan Bunga FPLP 7,25 Persen
Redaktur : Tim Redaksi