Naikkan Biaya Haji, Jamin Pelayanan Meningkat

Kemenag Lobi DPR Agar Setujui BPIH

Minggu, 13 Juni 2010 – 06:17 WIB

JAKARTA -- Kementrian Agama (Kemenag) terus melobi DPR RI agar menyetujui rencana kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2010Kemenag beralasan bahwa dengan kenaikan BPIH sebesar USD 133, pelayanan bagi jamaah akan ditingkatkan tanpa kecuali

BACA JUGA: ICW Dukung I Wayan Sudhirta

Sebab, komponen BPIH itu dinilai telah memenuhi standar prosedur pembiayaan di sejumlah sektor pelayanan haji dan manfaatnya langsung dirasakan para jamaah.

"Komitmen meningkatkan pelayanan itu sudah kami buktikan melalui pemondokan yang letaknya lebih dekat dengan Masjidilharam," ujar  Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Abdul Ghafur Djawahir kemarin (12/6)


Sebelumnya, sejumlah komponen BPIH sudah disepakati Kemenag dan DPR

BACA JUGA: Temui Amien Rais, Istri Susno Curhat

Terutama, biaya yang dibebankan kepada jamaah (direct cost)
Misalnya, biaya pelayanan (general service) di Arab Saudi sebesar USD 276,6 per jamaah

BACA JUGA: Ariel-Luna Akui Video Porno Hanya Koleksi Pribadi

Komponen lain yang juga disepakati adalah biaya angkutan darat dan administrasiBiaya tersebut tidak bisa ditawar karena sesuai kebijakan pemerintah Arab SaudiBesarnya ditetapkan 1.500 riyal atau USD 405.

Menurut Ghafur, BPIH yang diajukan pemerintah sudah memenuhi kriteria idealSebab, tim perumus komponen BPIH bekerja maksimal agar tidak ada pos yang merugikan jamaahPihaknya kini juga fokus menuntaskan problem yang mengancam kelancaran pelaksanaan hajiMisalnya, jamaah haji nonkloter yang bisa membebani anggaran pemerintah.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, haji nonkloter itu lebih banyak telantar dan kehabisan bekalJadi,  anggaran dan pelayanan bagi jamaah haji resmi terganggu dengan kehadiran mereka," terang Ghafur.

Pada 2009, tercatat 3.750 jamaah haji ilegal yang telantar di Arab SaudiMereka berangkat dengan visa turis dan masuk melalui berbagai negara tetangga Arab Saudi karena ingin berhaji tanpa terjebak daftar tunggu (waiting list)"Jadi, mereka tidak terdaftar jamaah haji reguler maupun khusus," jelasnya.

Terpisah, Garuda Indonesia telah menyiapkan 15 pesawat berbadan lebar untuk memberangkatkan calon jamaah haji (CJH) IndonesiaSebagian pesawat itu milik GarudaAda juga yang disewa dari Amerika Serikat, Eropa, dan SingapuraJenis pesawatnya adalah Boeing 747, Boeing 767, dan Airbus 330"Jenis-jenis pesawat itu sudah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan Kementerian Agama," ujar Dirut Garuda Emirsyah Satar.

Emirsyah mengatakan, pesawat yang disiapkan itu telah diremajakanYang tertua baru berusia 10 tahun karena kebanyakan diproduksi pasca-2000Bahkan, di antara pesawat haji itu, juga disiapkan pesawat buatan 2010"Ini komitmen kami untuk pelayanan," katanya.Soal permintaan agar Garuda menurunkan margin keuntungan biaya haji, dia menolak berkomentarDia menyatakan hal itu akan dibahas secara internal sebelum disampaikan kepada publik.

Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong supaya biaya naik haji diturunkanMenurut dia, komponen BPIH yang masih mungkin diturunkan adalah biaya penerbanganDia menyebut tawaran Garuda untuk menurunkan biaya penerbangan sekitar USD 18 per jamaah masih belum finalPengurangan juga akan diupayakan dari banyak komponen, seperti biaya petugas, seragam, asuransi, dan beban biaya sejenis"Termasuk, potensi pembiayaan haji melalui subsidi silang, dan dari bunga simpanan biaya haji yang jumlahnya diperkirakan Rp 2,1 triliun," pungkasnya(zul/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Motif Dendam Dibalik Video Porno Ariel?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler