jpnn.com - TASIK - Kalangan organda Tasikmalaya menyayangkan sulitnya memperoleh bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kondisi ini tak hanya terjadi di Tasikmalaya, tapi juga daerah-daerah lainnya.
Ketua Organda Tasikmalaya, Hj. Dede T Widarsih berpendapat, daripada membatasi sebaiknya pemerintah menaikkan saja harga premium maupun solar.
BACA JUGA: BBM Langka, Polisi Gencarkan Patroli
"Kalau begitu kan akan terasa oleh semua pihak. Kalau seperti ini terus, pihak Organda saja yang dirugikan, nanti kalau seperti ini bisa inflasi dong," ungkap Dede yang juga politisi Partai Golkar seperti diberitakan RMOL Jabar (Grup JPNN), Selasa (26/8).
Dari pembicaraan dengan pihak Pertamina dan Hiswana Migas diketahui memang kondisi ini konsekuensi dari kebijakan pembatasan BBM. Hanya saja seharusnya kebijakan itu jangan sampai menghambat anggota Organda untuk menjalankan aktivitasnya usahanya.
BACA JUGA: Sebut Kenaikan BBM Warisan Buruk SBY
"Mau dikurangi lebih dari 20 persen silakan, tapi angkutan umum menjadi prioritas untuk yang diisi oleh SPBU dan harus ada SPBU yang 24 jam, karena angkutan umum kan tidak siang hari saja, lintas provinsi juga ada," protesnya.
Dede merasa sangat dirugikan jika nanti ada anggota Organda yang tidak bisa mengisi solar.
BACA JUGA: Aneh, Kaya Energi tapi Warga Antre Minyak
"Angkutan umum kan dipakai oleh menengah ke bawah, jadi pemerintah harus tanggap akan kebutuhan-kebutuhan masyarakat terhadap angkutan," kritiknya. (wid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditantang Dahlan Iskan, PT KKA Hidup Lagi
Redaktur : Tim Redaksi