jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Working Group on Power Sector Restructuring (WGPSR) Fabby Tumiwa menilai, keterlambatan pergantian turbin Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, Medan, juga disebabkan karena tidak adanya sikap antisipasi dari pihak PLN terkait dengan meningkatnya kebutuhan listrik di Sumut, dalam lima tahun terakhir ini.
Dampaknya seperti yang terjadi sekarang, defisit listrik di Sumut dan sekitarnya melonjak tinggi.
BACA JUGA: Stok Pupuk Subsidi Menipis
"Terlihat ada tren, kebutuhan listrik terutama untuk industri di Sumut meningkat dalam lima tahun terakhir, tapi tidak diantisipasi sejak dini," ujar pengamat kelistrikan itu, kepada JPNN, kemarin.
Jika sudah diantisipasi, maka masalah seperti pergantian turbin Belawan, sudah dilakukan sebelum kondisinya mengkhawatirkan.
BACA JUGA: Jika Gagal, Honorer K2 Minta Digaji dari APBD
"Proyek pembangunan pembangkit yang belum pengerjaannya, meski sudah ada kontrak, seperti di Asahan, itu juga menunjukkan PLN tidak mengantisipasi menngkatnya kebutuhan listrik di Sumut," imbuh Fabby.
Masih terkait PLTGU Belawan, menurut Fabby, masalah pasokan bahan bakar, yakni gas, juga menjadi pemicu masalah. Pasokan gas yang diharapkan bisa mengalir dari pipa gas Arun, diperkirakan baru bisa tahun depan. Dia curiga kualitas bahan bakar yang digunakan selama ini buruk, yang memicu mesin pembangkit gampang rusak. (sam/jpnn)
BACA JUGA: Pemkab Gelar Latihan Tes CPNS dari Honorer K2
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Aceh Juga Andalkan Genset
Redaktur : Tim Redaksi