Naila Novaranti Berhasil Menaklukkan Antarktika, Keren Banget  

Jumat, 13 Desember 2019 – 22:42 WIB
Aksi Naila Novaranti di atas Kutub Selatan. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pelatih dan penerjun payung dunia dari Indonesia, Naila Novaranti berhasil menaklukan di benua Antarktika, pada Kamis (5/12) lalu. Aksinya itu merupakan bagian dari misi menaklukan tujuh benua di dunia dengan penerjunan payung.

Meski lokai penerjunan berbahaya, Naila berhasil mengibarkan bendera Merah Putih tepat di atas Kutub Selatan bumi dengan ketinggian 13.500 kaki (4.114 meter). Sebelumnya, Naila berhasil menaklukkan ketinggian Gunung Everest di Nepal, pada 16 November 2018.

BACA JUGA: Naila Novaranti Berburu Spot Terjun Payung ke Taiwan

“Alhamdulillah, bersyukur banget menjadi wanita Indonesia pertama dan tercepat di dunia dengan terjun payung ke-7 benua,” kata Naila Novaranti.

Naila mengakui aksinya kali ini mendapat banyak kendala. Mulai dari cuaca yang sangat dingin hingga tempat pendaratan yang tidak terlihat karena tertutup es.

BACA JUGA: Naila Novaranti Akhirnya Taklukan Gunung Everest

"Jika salah keputusan menghitung angin dan ketepatan mendarat salah, bisa membuat saya terperosok ke dalam longsoran lapisan tipis es yang sangat tajam berjurang terjal," ungkap Naila.

Di Antartika, Naila menggunakan parasut dengan ukuran yang diperbesar untuk menghadapi udara yang sangat tipis. Selain itu, penerjunan juga menggunakan pesawat De Haviland DHC-6 Twin Otter bermesin ganda bernama ILYUSHIN 1992. Pesawat ini dilengkapi skid pendarat untuk pendaratan di wilayah beriklim salju.

BACA JUGA: Kisah Naila Mutasyarofah, Enam Tahun Mulutnya Tertutup Rapat, Akhirnya...

Antarktika yang menjadi lokasi penerjunan bagi Naila Novaranti adalah wilayah yang sangat jarang dikunjungi oleh manusia. Jumlah penduduk tetap tidak tercatat di Kutub Selatan tersebut. Tidak hanya disebabkan oleh suhu yang sangat dingin, namun juga akses yang sangat sulit dijangkau. Meski begitu, Naila akhirnya bisa menyelesaikan misinya disana dengan memakan waktu beberapa hari saja untuk bisa sampai ke lokasi Antartika. (mg7/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler