jpnn.com, JAKARTA - Legislator Rahmad Handoyo meminta para tenaga kesehatan (nakes) yang menerima dobel transfer dan diminta untuk mengembalikan kelebihan intensif agar tidak cemas dan hilang semangat.
Diketahui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta nakes yang menerima dobel transfer intensif untuk melakukan pengembalian.
BACA JUGA: Sejumlah Nakes Harus Kembalikan Insentif, Begini Alasannya
"Saya berharap tidak hilang semangat, karena nakes kan dalam hal ini menerima. Menerima itu kan bisa jadi masuk rekening karena ketidaktahuan tiba-tiba mendapat bayaran," ujar Rahmad dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Senin (25/10).
Menurut politisi PDI-Perjuangan itu hasil temuan dobel transfer itu harus dihormati dan dijalankan. Hal itu sudah menjadi tugas dan fungsi BPK dalam membuat laporan terhadap audit keuangan negara, sehingga para nakes yang menerima double transfer diminta tetap mengembalikan insentif.
BACA JUGA: Human Initiative Bantu Tabung Oksigen dan APD Untuk Nakes dan Petugas Pemakaman
"Terhadap temuan di lapangan terkait dobel pembayaran tidak bisa disalahkan nakes, kanapa? Nakes kan hanya menerima, namun pada prinsipnya siapapun yang temuan BPK terhadap kelebihan pembayar dari negara APBN, itu harus dikembalikan, kan ada batasan waktunya ya, kalau tidak ada tentu ada implikasi hukum," imbuhnya.
Anggota Komisi IX DPR RI menilai kesalahan tersebut merupakan kecerobohan administrasi dari pembayar intensif.
Oleh karena itu, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mekanisme pengembaliannya. Rahmad menyebut yang penting adalah ketika nakes mendapatkan dobel bayar maka harus membuat surat pernyataan untuk mengembalikan.
"Itu saya kita juga sudah cukup. Apakah nanti bulan berikutnya tidak menerima kembali atau mengembalikan, kan sama saja kalau dobelnya dua bulan, bulan berikutnya tidak menerima intensif," kata Rahmad. (jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia