JAKARTA - Dalam risalah rapat anggaran Komisi X DPR RI dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng pada tanggal 13 April 2010, disinggung mengenai pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat, yang belakangan dimenangkan Anas Urbaningrum. Salah satu yang dibahas dalam rapat itu adalah anggaran proyek yang diajukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Anggota Komisi X DPR RI asal Demokrat, Jefirstson R Riwu Kore pada saat itu menanyakan kepada Andi Mallarangeng apa yang bisa dibantu oleh Komisi X DPR RI. "Kita bertanya kepada Pak Menteri apa yang harus kita bantu sebaik-baiknya untuk Pak Menteri bisa berhasil dalam melaksanakan Sea Games yang akan datang ini," ujar Riwu Kore seperti terdapat di risalah rapat.
Selanjutnya Jefirstson mengajak anggota Komisi X DPR yang lain untuk mendukung program Kemenpora. Pasalnya hal itu untuk kepentingan Indonesia juga.
"Kemudian yang kedua, marilah sudah kita bersama-sama Komisi X DPR RI berikan tanggungjawab yang besar kepada Pak Menteri, kita dukung itu semampu kita untuk kita sama-sama berhasil karena ini negara kita Indonesia. Harapan saya apapun yang kita katakan, apapun yang kita putuskan pada malam hari ini atau atau sore ini membawa suatu kebahagiaan bagi kita semua," ucap dia.
Pernyataan Jefirstson tersebut kemudian dibalas oleh politisi Partai Golkar, Rully Chairul Azwar. Saat itu ia menjadi pimpinan rapat. "Arah-arahnya ke Demokrat 1, dukung-dukungan ini. Silakan Pak Gede Pasek, siap-siap Pak Hisyam Alie," ujarnya.
Politisi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika langsung menimpali pernyataan Rully. "Ini memang susah, suasananya suasana kongres jadi arahnya ke Demokrat 1," kata Pasek yang kala itu merupakan anggota Komisi X DPR.
Selanjutnya pembahasan berlanjut mengenai plafon Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan yang akan diberikan ke Kemenpora.
Dalam rapat tersebut nama Anas Urbaningrum yang saat itu merupakan anggota Komisi X DPR sempat disebut oleh politisi PKB, Hanif Dhakiri.
"Sayang ini tidak ada Anas Urbaningrum. Kalau ada akan semakin seru seperti kongres. Saya ucapkan selamat untuk Anas yang telah mendeklarasikan maju sebagai Calon Ketua Umum Partai Demokrat," kata Hanif.
Namun demikian Pasek menilai pernyataan itu hanya sekedar canda saja di tengah-tengah rapat dan tidak ada kaitannya dengan aliran dana Hambalang yang diduga mengalir ke Kongres Partai Demokrat.
Pasalnya Rapat kerja itu terjadi sebulan sebelum Kongres Partai Demokrat di Bandung yang dimenangkan oleh kubu Anas "Tidak ada kaitannya, itu cuman joke," ucap Pasek di DPR, Jakarta, Rabu (13/2). (gil/jpnn)
Anggota Komisi X DPR RI asal Demokrat, Jefirstson R Riwu Kore pada saat itu menanyakan kepada Andi Mallarangeng apa yang bisa dibantu oleh Komisi X DPR RI. "Kita bertanya kepada Pak Menteri apa yang harus kita bantu sebaik-baiknya untuk Pak Menteri bisa berhasil dalam melaksanakan Sea Games yang akan datang ini," ujar Riwu Kore seperti terdapat di risalah rapat.
Selanjutnya Jefirstson mengajak anggota Komisi X DPR yang lain untuk mendukung program Kemenpora. Pasalnya hal itu untuk kepentingan Indonesia juga.
"Kemudian yang kedua, marilah sudah kita bersama-sama Komisi X DPR RI berikan tanggungjawab yang besar kepada Pak Menteri, kita dukung itu semampu kita untuk kita sama-sama berhasil karena ini negara kita Indonesia. Harapan saya apapun yang kita katakan, apapun yang kita putuskan pada malam hari ini atau atau sore ini membawa suatu kebahagiaan bagi kita semua," ucap dia.
Pernyataan Jefirstson tersebut kemudian dibalas oleh politisi Partai Golkar, Rully Chairul Azwar. Saat itu ia menjadi pimpinan rapat. "Arah-arahnya ke Demokrat 1, dukung-dukungan ini. Silakan Pak Gede Pasek, siap-siap Pak Hisyam Alie," ujarnya.
Politisi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika langsung menimpali pernyataan Rully. "Ini memang susah, suasananya suasana kongres jadi arahnya ke Demokrat 1," kata Pasek yang kala itu merupakan anggota Komisi X DPR.
Selanjutnya pembahasan berlanjut mengenai plafon Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan yang akan diberikan ke Kemenpora.
Dalam rapat tersebut nama Anas Urbaningrum yang saat itu merupakan anggota Komisi X DPR sempat disebut oleh politisi PKB, Hanif Dhakiri.
"Sayang ini tidak ada Anas Urbaningrum. Kalau ada akan semakin seru seperti kongres. Saya ucapkan selamat untuk Anas yang telah mendeklarasikan maju sebagai Calon Ketua Umum Partai Demokrat," kata Hanif.
Namun demikian Pasek menilai pernyataan itu hanya sekedar canda saja di tengah-tengah rapat dan tidak ada kaitannya dengan aliran dana Hambalang yang diduga mengalir ke Kongres Partai Demokrat.
Pasalnya Rapat kerja itu terjadi sebulan sebelum Kongres Partai Demokrat di Bandung yang dimenangkan oleh kubu Anas "Tidak ada kaitannya, itu cuman joke," ucap Pasek di DPR, Jakarta, Rabu (13/2). (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Layanan Publik Daerah Masih Buruk
Redaktur : Tim Redaksi