JAKARTA - Munculnya opsi tiga nama bandara baru pengganti bandara Polonia Medan yang terungkap dari seminar yang digelar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) bekerjasama dengan Pemkab Deliserdang, Selasa (28/2), ternyata mengundang perdebatan.
Sejumlah pihak menilai, tiga opsi nama yakni Bandara Sultan Suleman, Bandara Sultan Serdang dan Bandara Kualanamu Deliserdang, tidak merepresentasikan Sumut.
Anggota Komisi V DPR, Ali Wongso Sinaga, mengatakan, bandara baru itu harus diberi nama sesuai fungsinya sebagai bandara internasional.
"Name follows the function. Nama mengikuti fungsi. Itu bandara internasional satu-satunya di Sumut, tak ada duanya di Sumut. Tentunya, namanya harus mewakili dan merepresentasikan Sumut," ujar Ali Wongso, satu-satunya anggota DPR asal Sumut yang duduk di komisi yang membidangi infrastrktur itu kepada JPNN di Jakarta, kemarin (29/2).
Lantas, apa nama yang merepresentasikan Sumut itu? Politisi Golkar itu mengaku tidak mau mendikte masyarakat. "Yang representatif apa, itu terserah masyarakat Sumut. Saya akan mendukung apa pun aspirasi masyarakat Sumut," ujarnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Sorong Diminta Hentikan Tahapan Pemilukada
Redaktur : Tim Redaksi