jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menyebut ada sejumlah nama di internal Partai Golkar yang layak menggantikan Setya Novanto dari kursi ketua umum.
Penggantian dimungkinkan bila akhirnya partai berlambang pohon beringin tersebut menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) pascapenetapan Setnov, tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
BACA JUGA: Setnov Tersangka, DPP Golkar Diminta Rapatkan Barisan Selamatkan Partai
Nama-nama tersebut antara lain, Nurdin Halid, Idrus Marham, Airlangga Hartarto, Zainudin Amali dan Agus Gumiwang. Alasannya, para tokoh memiliki posisi yang strategis di DPP Golkar.
Misalnya Nurdin Halid, saat ini menjabat ketua harian. Posisi itu membuat Nurdin juga memegang kendali di internal partai berlambang pohon beringin tersebut.
BACA JUGA: Golkar Sebaiknya Pilih Ketum Baru ketimbang Keok di Pemilu
"Nurdin juga punya pengalaman menjadi ketua steering commitee dalam Munaslub Golkar. Pada saat menjadi SC, Nurdin pernah memenangkan Aburizal Bakrie dan Setya Novanto menjadi ketua umum," ujar Ujang di Jakarta, Selasa (18/7).
Sementara Idrus, posisinya sebagai sekretaris jenderal kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, juga sangat strategis. Karena membawahi roda organisasi dari pusat hingga daerah. Idrus dinilai memiliki kekuatan dan pengaruh.
BACA JUGA: Idrus Marham Klaim DPP Golkar Solid Dukung Setya Novanto
"Airlangga Hartarto merupakan menteri dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Secara otomatis Airlangga dekat dengan Istana. Jadi kemungkinan besar Istana akan mendukung Airlangga," ucapnya.
Ujang mengatakan, tokoh lain seperti Zainuddin Amali dan Agus Gumiwang juga memiliki pengaruh. Karena itu memiliki peluang yang sama dengan tokoh lainnya menggantikan posisi Setnov.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Tegaskan Setnov Masih Ketua DPR
Redaktur & Reporter : Ken Girsang